Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Rasanya Menunggu di Stopan Kircon Bandung, Lampu Merah Terlama di Indonesia?

Kompas.com - 17/02/2023, 06:06 WIB
Putra Prima Perdana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Stopan Kircon alias Kiaracondong di Bandung, Jawa Barat, atau dikenal dengan lampu merah Samsat, viral di media sosial.

Alasannya karena lampu merah ini memiliki durasi berhenti yang sangat lama bahkan di media sosial disebut sebagai lampu merah terlama di Indonesia.

Baca juga: Lampu Merah Terlama Kircon Bandung, Durasi Berhenti 5,5 Menit dan Jalan Hanya 1 Menit

Saking viralnya, netizen menjuluki lampu merah ini dengan sebutan "Lampu Merah Perenggut Masa Muda" hingga "Lampu Merah Penguji Iman".

Baca juga: Menanti Lamanya Stopan Kircon Bandung, Bisa Main Gim atau Scroll TikTok

Durasi lampu merah di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, ini lebih kurang lima menit.

Baca juga: Julukan Unik Stopan Kircon Bandung, dari Lampu Merah Terlama di Indonesia hingga Lampu Merah Perenggut Masa Muda

Tak ayal, saat cuaca sedang panas, banyak pengendara sepeda motor yang sengaja menunggu di bawah pohon rindang di trotoar jalan.

Baca juga: Stopan Kircon Bandung Dijuluki Lampu Merah Terlama di Indonesia, Dishub Bongkar Penyebabnya

Kompas.com mendatangi Stopan Kircon, Kamis (16/2/2023) siang, sambil mencoba merasakan lamanya lampu merah yang disebut warganet sebagai juara lampu merah terlama di Indonesia.

Dari pantauan Kompas.com di Stopan Kircon, durasi berhenti kendaraan saat lampu merah menyala sekitar 5 menit 30 detik atau 330 detik.

Sementara durasi jalan saat lampu hijau menyala hanya 1 menit.

Lamanya durasi lampu merah di perempatan ini biasanya dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor untuk melakukan kegiatan yang menghibur.

"Biasanya sih, scrolling TikTok atau ngecek-ngecek dan balesin chat WA. Daripada kesal nungguinnya," kata Ichsan Febianto (36), salah satu pengendara sepeda motor, kepada Kompas.com.

Beda halnya dengan Solihin (43), pengemudi ojol. Saking seringnya lewat perempatan ini, dia sudah terbiasa membunuh waktu dengan cara bermain gim di ponsel.

"Kalau nunggu lampu merah sini biasanya main gim sih. Bisa main dua atau tiga kali," ujarnya.

Apa rasanya menunggu di Stopan Kircon

Kompas.com mencoba menunggu di Stopan Kircon seperti pengendara pada umumnya.

Siang ini cuaca memang tidak terlalu terik. Namun, menunggu lampu merah hampir 6 menit di Stopan Kircon, apalagi untuk pengendara sepeda motor, memang cukup menyiksa.

Matahari di pukul 13.00 tidak terasa menyengat pada awalnya. Namun, setelahnya, kulit yang terbungkus jaket anti angin (windbreaker) mulai terasa gerah.

Untuk sekadar meringankan rasa gerah, terpaksa ritsleting jaket agak dibuka sedikit.

Namun, rasa gerah mulai berpindah ke kepala yang tertutup helm, kemudian juga kaki yang terbalut celana panjang.

Untung saja saat itu memakai sepatu. Tidak terbayang jika saat itu menggunakan sandal. Pasti sengatan matahari dan panas yang menguap dari aspal jalan juga akan terasa.

Rasa gerah yang amat sangat terasa di sekujur saat membuat harapan agar sesegera mungkin lampu merah berubah kuning kemudian hijau, menjadi sangat besar.

Rasa gerah diperparah dengan asap kendaraan yang mengantre.

Sesekali melihat pengendara sepeda motor lain yang berboncengan tengah asyik mengobrol dengan orang di belakangnya, mungkin untuk membunuh waktu agar tidak terasa lama.

Benar memang, saking lamanya, kami masih bisa dengan santai membalas dua hingga tiga chat dari teman.

Sempat tersirat di dalam benak, alangkah sejuknya di dalam mobil yang ber-AC.

Seketika lampu berubah menjadi kuning, pengendara sepeda motor langsung tancap gas tanpa menunggu lampu berubah menjadi hijau. Angin pun terasa meringankan rasa gerah saat itu.

Mengapa durasi lampu merah begitu lama?

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Khairur Rijal menjelaskan, durasi normal lampu merah di persimpangan tersebut adalah 5 menit.

Durasi itu disesuaikan dengan volume aktivitas kendaraan di kawasan tersebut.

Khairur mengatakan, Dishub Kota Bandung bisa saja menerapkan prioritas waktu lebih lama untuk simpang tertentu guna mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan.

“Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi, apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” papar Khairur dalam rilisnya.

Penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi, siang, sore, atau malam hari.

Sebagai informasi, persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota.

Karena itu, kepadatan volume kendaraan pun menjadi keniscayaan.

Ia berharap, adanya prioritas waktu lampu hijau pada kaki simpang tertentu bisa dimaklumi pengendara untuk sama-sama menciptakan kelancaran arus lalu lintas di semua kaki simpang lampu merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gula Cakar, Si Manis Khas Majalengka yang Mulai Langka

Gula Cakar, Si Manis Khas Majalengka yang Mulai Langka

Bandung
Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Bandung
Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Bandung
7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com