Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terpapar Difteri, 7 Warga Garut Meninggal Dunia

Kompas.com - 21/02/2023, 19:31 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, meninggal dunia diduga terpapar virus difteri.

Hal itu dibenarkan Ketua Tim Surveilans Dewi Ambarwati saat dihubungi  lewat telepon seluler, Selasa (21/2/2023).

Dewi mengatakan, jumlah tersebut terjadi dalam rentang 6-19 Februari 2023.

Baca juga: Usai Bertemu Ridwan Kamil, Lucky Hakim Ungkapkan Permohonan Maaf

"Awal Februari ada enam (meninggal), lalu tambah satu lagi di tanggal 19 Februari," ujar Dewi.

Dewi mengatakan, belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya ketujuh orang tersebut. Namun, berdasar analisa sementara, mereka sempat berkontak erat dengan warga yang terkena difteri.

"Tujuh orang ini tidak dicek apakah mereka difteri atau tidak. Tapi, karena curiga waktu meninggalnya itu sangat berdekatan dan akhirnya kita cari yang kontak dengan yang sudah meninggal. Nah yang kontak dengan yang meninggal itu, ditemukan ada dua orang yang positif (difteri)," ungkapnya.

Baca juga: Kapolri: Untuk Sementara Penyebab Mendarat Darurat Cuaca Buruk

Menyikapi hal itu, Dinkes Jabar menerjunkan tim ke lapangan untuk memeriksa kondisi masyarakat yang sempat berkontak erat dengan orang yang terpapar difteri khususnya di wilayah Desa Sukahurip.

"Jadi anak-anak di usia 15 tahun ke bawah di desa tersebut (Sukahurip) dilakukan outbrake respons. Jadi itu kita akan suntikan imunisasi difteri semuanya," katanya.

Dinkes Jabar juga telah menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Kabupaten Garut.

"Kita katakan KLB. Berarti, satu kasus saja (difteri) ini sudah bisa kita katakan KLB. Nah setelah itu kita cari di kota-kota lainnya untuk diperiksa dan sekarang dalam proses pemeriksaan," ujar Dewi.

Menurut Dewi, keterpaparan virus itu bisa dicegah lewat suntik imunisasi. Karena itu, pemerintah akan terus melakukan upaya imunisasi di wilayah tersebut dengan pendekatan bersama tokoh masyarakat sekitar.

"Desa ini (Sukahurip) punten sekali, dalam tiga tahun terakhir cakupan imunisasinya sangat rendah sekali karena alasan agama," ucapnya.

"Karena, penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal seperti anak di bawah 11 bulan, nanti pada saat umur 2 tahun, dan nanti saat usia sekolah dasar imunisasi anak itu harus diulang lagi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com