Alun-alun Sangkala Buana kerap digunakan sebagai kegiatan acara resmi keraton.
Sultan Cirebon biasanya akan menyaksikan kegiatan dari tempat duduknya di Mande Malang Semirang yang terletak di kompleks Siti Inggil.
Terdapat dua Patung Macan Putih peninggalan Kesultanan Cirebonan dan Kasepuhan. Patung tersebut terletak di depan Keraton Kasepuhan.
Keberadaan patung melambangkan keluarga besar Pajajaran yang merupakan keturanan Maharaja Prabu Siliwangi.
Masyarakat menganggap patungtersebut memiliki makna sakral, namun patung itu hanya melambangkan keturunan Prabu Siliwangi saja.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di bukit kecil yang sering dikenal Gunung Sembung. Kompleks makam tersebut berada di lintasan Cirebon-Indramayu.
Baca juga: Cerita Cinta di Balik Keramik-keramik Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah untuk berziarah ke makam salah satu wali penyebar agama Islam.
Kereta Singa Barong Kasepuhan adalah karya Penembahan Losari, cucu Sunan Gunung Jati yang dibuat pada tahun 1549 M.
Kereta tersebut memiliki bentuk mengambil bagian tubuh sejumlah binatang. Maksudnya tidak lain, sebagai lambang persahabatan dengan sejumlah negara.
Pada bagian depan kereta berbentuk belalai gajah yang melambangkan persahabatan Kesultanan Cirebon dengan India.
Adalagi, kepala naga yang terdapat pada kereta tersebut yang melambangkan persahabatan dengan negara Tiongkok.
Bagian lainnya menggunakan sayap dan badan Buroq yang melambangkan persahabatan dengan negara Mesir.
Sedangkan, senjata trisula yang terdapat pada belalai gajah melambangkan ketajaman cipta, rasa, dan karsa manusia. (Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar)
petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.