Keraton Kanoman merupakan tempat tinggal kesultanan ke-12, yakni Sultan Muhammad Emiruddin dan keluarganya.
Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon: Sejarah, Letak, dan Fungsinya
Keraton Kanoman menyimpan barang-barang bersejarah, seperti dua kereta yang bernama Jempana dan Paksi Naga Liman.
Bangunan Mande Pengiring terdapat di dalam Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati.
Nama Mande Pengiring tidak lain sesuai fungsi bangunan tersebut.
Bangunan Mande Pengiring digunakan sebagai tempat bersantai dan duduk para pengiring sultan.
Selain bangunan tersebut, ada bangunan mande lainnya, yakni Mande Malang Semirang, Mande Semar Tinandu, Mande Pandawa Lima, serta Mande Karesmen.
Bangunan tersebut digunakan kesultanan sesuai dengan kegunaannya serta melambangkan kekuasaan kasultanan.
Keraton Keprabon dibangun oleh Pangeran Raja Adipati Keprabon sebagai tempat pembelajaran bukan sebagai keraton atau kesultanan, melainkan rumah biasa.
Baca juga: Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Pangeran Adipati Keprabon memilih untuk mendalami ilmu keagamaan, yakni agama Islam.
Keraton kacirebonan dibangun pada tahun 1800 Masehi.
Lokasi Keraton Kacirebonan secara administratif berada di Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Keraton Kacirebonan terletak di sebelah barat daya dari Keraton Kasepuhan dan selatan Keraton Kanoman.
Bangunan Keraton Kacirebonan digunakan untuk menyimpan barang-barang peninggalan pada zaman dahulu, seperti wayang, keris, alat musik gamelan, dan alat-alat perang lainnya.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa dikenal juga dengan sebutan Masjid Agung Cirebon atau Masjid Sunan Gunung Jati.
Sebutan tersebut tidak lain, karena Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati pada tahun 1498 M.
Baca juga: Masjid Agung Sang Cipta Rasa: Sejarah dan Arsitekturnya
Letak Masjid Agung Sang Cipta Rasa berada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon dan disebut sebagai masjid tertua di Cirebon.
Masjid Agung Agung Sang Cipta Rasa juga menjadi salah satu masjid yang dibangun secara gotong royong oleh Walisanga.