KARAWANG, KOMPAS.com - Petani Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, Karawang, meradang lantaran 50 hektar sawah gagal panen karena serangan hama. Mereka pun merugi.
Ketua Gapoktan Mekarjaya, Arip Munawir mengungkapkan, sebanyak 50 hektar sawah di desanya terserang sundep atau hama penggerek batang.
"Kalau tepatnya itu berada di Dusun Pasar," kata Arip, Senin (13/3/2923), melalui sambungan telepon.
Baca juga: Gagal Menyalip di Tikungan, Bus Harapan Jaya Terjun ke Sawah ke Kediri, 1 Penumpang Terluka
Akibat serangan hama itu, petani harus melakukan tanam mundur kembali untuk melakukan penyulaman benih padi. Biayanya sampai Rp 3 juta. Itu belum biaya penyemprotan pestisida.
"Sawah yang saya urus seluas 3,7 hektar sudah mengeluarkan biaya tambahan untuk tandur ulang dan menyulam hampir Rp 3 juta," ujar Arip.
Dua kelompok tani (poktan) binaannya, yakni Poktan Tani Mukti dan Air Telaga harus berebut bibit dengan petani yang kelebihan.
Baca juga: Topeng Banjet hingga Ajeng Karawang Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Arip menyebut, Sundep di Kampungsawah menyerang tanaman padi berumur 1 hingga 30 hari setelah tanam (HST). Ada juga menyerang tanaman padi 15 hingga 25 hari setelah semai (HSS).
"Kami merugi untuk musim tanam kali ini. Karena gagal tanam," ujar Arip.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.