BANDUNG, KOMPAS.com-Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi jumlah pemudik Idul Fitri 2023 ini akan melonjak tinggi.
Karenanya, Polri bakal intens melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi rangkaian pengamanan mudik.
Listyo mengatakan, Polri telah menyiapkan berbagai skenario lalu lintas guna menghadapi para pemudik yang melintas baik di jakur tol maupun jalur arteri.
"Diharapkan pengalaman mudik di tahun 2022 Polri telah sukses melancarkan jalur mudik, dan tentunya untuk di tahun 2023 ini bisa kita maksimalkan dan sukses dari pada tahun kemarin," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Bus dan Truk Mudik Gratis 2023, Berapa Kuotanya?
Selain itu, Listyo juga mengimbau kepada Kapolda, Kapolres dan Kapolsek di seluruh Indonesia untuk melakukan persiapan matang dalam menghadapi agenda besar seperti Asean Summit, arus mudik, arus balik dan pengamanan serta pengaturan lalu lintas di tempat wisata.
Listyo juga berupaya memberikan pelayanan kualitas Publik dengan mengembangkan ETLE dan semua wilayah telah dikembangkan serta diberlakukan.
"Hal ini merupakan inovasi pelayanan Polri untuk masyarakat dalam hal penegakkan hukum di jalan raya agar masyarakat dapat patuh dan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas." tuturnya.
Bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Teknis jajaran Korps Lalu Lintas Polri di Kota Bandung, Polri juga melaunching Elektronik Samsat Digital (E-SIGNAL).
"Kami juga melaunching SIGNAL atau STNK Elektronik yang terus kita kembangkan aplikasi, sehingga nantinya untuk perpanjangan STNK bisa online dan tentunya dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan perpanjangan STNK." katanya.
Baca juga: Bupati Lumajang Pastikan Jembatan Gladak Perak Bisa Dilewati Mudik 2023
Dalam kegiatan itu juga Listyo meluncurkan layanan E-AVIS, yakni panduan bagi masyarakat yang ingin memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam bentuk e-book.
"Tidak hanya itu kami juga melaunching E-AVIS terkait dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh orang yang berkemampuan mendapatkan SIM serta terdapat panduan yang akan membuat SIM. sehingga masyarakat dengan mudah memahami melalui secara online." sebut Listyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.