Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Stunting Tertinggi di Jabar, Kenapa Sumedang Bisa Jadi Daerah dengan Penanganan Terbaik?

Kompas.com - 04/04/2023, 13:00 WIB
Aam Aminullah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Dadang menyebutkan, edukasi yang dilakukan meliputi pemberian pemahaman kepada ibu balita di tiap posyandu maupun puskesmas.

"Untuk edukasi itu, ibu yang memiliki balita rentang umur 0-6 tahun untuk diberikan air susu ibu (ASI) ekslusif dan pemberian ASI ini kami wajibkan. Kami juga berikan pengetahuan kepada ibu dan keluarga sehingga mereka memiliki komitmen. Karena pada rentang umur ini, merupakan usia emas. Sehingga intervensinya juga harus betul-betul kami lakukan agar nantinya tidak muncul anak stunting," sebut Dadang.

Selain itu, edukasi dari tenaga kesehatan juga terus dilakukan hingga balita mencapai usia 59 bulan.

"Selain edukasi kepada ibu, kami juga mewajibkan ibu hamil untuk melakukan kunjungan wajib secara berkala ke fasilitas kesehatan. Saat ini ada 9.000-an ibu hamil di Sumedang," tutur Dadang.

Sedangkan untuk mencegah kasus stunting baru, Dinas Kesehatan Sumedang melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah Sumedang.

Edukasi di sekolah sudah berjalan dengan sasaran remaja putri.

"Selain edukasi, kami juga vitamin TTD (Tablet Tambah Darah) untuk rutin dikonsumsi," sebut Dadang.

Targetnya, Sumedang bisa zero new stunting atau nihil kasus stunting baru.

Dipuji Presiden Jokowi

Dadang mengatakan, dalam upaya penanganan stunting, Kabupaten Sumedang menjadi yang terbaik se-Indonesia.

Bahkan, Presiden Joko Widodo memuji keberhasilan Pemkab Sumedang dalam penanganan stunting.

"Beberapa bulan yang lalu, Pak Presiden mengapresiasi keberhasilan Pemkab Sumedang dalam penanganan stunting ini dengan mengundang langsung Pak Bupati ke istana negara. Ini karena Sumedang dianggap berhasil menangani stunting dengan menerapkan teknologi digital menggunakan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE)," ujar Dadang.

Dadang menuturkan, keberhasilan Sumedang ini juga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan.

Di mana, saat kunjungan ke Sumedang beberapa waktu lalu, Menkes Budi Gunadi Sadikin memuji aplikasi Sistem Pencegahan Stunting (e-Simpati) milik Sumedang.

"Saat kunjungan ke Sumedang, Pak Menteri menyatakan akan mereplikasi e-Simpati ini untuk diterapkan di 50 kabupaten/kota se-Indonesia," tutur Dadang.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, sangat bangga jika aplikasi stunting bisa direplikasi oleh Kementerian Kesehatan dan akan diuji coba di 50 kabupaten/kota di Indonesia.

"Kami bersyukur apa yang kami punya bisa bermanfaat untuk kepentingan lebih luas. Apalagi nanti, aplikasi kami ini akan digunakan juga oleh 50 kabupaten/kota untuk uji coba penanganan stunting di Indonesia," kata Dony dalam kesempatan mendampingi Menkes di RSUD Sumedang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com