JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, mendorong pemberdayaan perempuan melalui program Perempuan Berdikari (PE-RI).
Program ini merupakan satu dari 10 program unggulan kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina.
Nina mengatakan, program PE-RI merupakan respons terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan asal Indramayu yang terdampak pandemi Covid-19.
Melalui program tersebut, Pemkab Indramayu dapat memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan. Tujuannya, agar mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Indramayu untuk memberikan pelatihan keterampilan, seperti membuat kue, memasak, menjahit, dan make up,” ujar Nina ketika mengunjungi kantor Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
Nina berharap, dengan pelatihan tersebut, mereka mempunyai keterampilan yang bisa dibangun menjadi usaha dan mendapatkan kredit usaha.
Nina menjelaskan, program yang dijalankan tersebut berkesinambung dengan program unggulan Kredit Usaha Warung Kecil (KRUW-CIL) milik Pemkab yang bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB untuk memberikan kredit lunak atau permodalan.
Jadi, masyarakat yang diberi pelatihan keterampilan akan diminta membuat kelompok berisi 10 orang.
Kemudian, mereka akan diberikan modal Rp 50 juta dengan hitungan setiap orang menerima Rp 5 juta.
“Alhamdulillah, program PE-RI berkembang dan sudah menyasar lebih kurang 1.600 orang. Jadi, perempuan-perempuan sekarang tidak hanya (punya pilihan untuk berdiam) di rumah saja, tetapi bisa punya warung dan usaha lain,” tutur Nina.
Nina menjelaskan bahwa program PE-RI yang diinisiasi tidak memberi batasan usia pada peserta.
Satu-satunya syarat yang diberlakukan bagi peserta adalah aktif memiliki kegiatan usaha.
Selain akses permodalan melalui Bank BJB, kegiatan PE-RI juga diawasi oleh Disnaker Indramayu.
Selain pelatihan keterampilan, peserta akan diberikan pendampingan kewirausahaan, seperti motivasi kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan dan permodalan, kemasan produk dan pemasaran, serta legalitas produk.
Para pelaku usaha PE-RI, kata Nina, turut memberdayakan potensi yang dimiliki Kabupaten Indramayu, yakni mangga.