Editor
"Saya juga sampai bercanda ke teman saya, mungkin karena ketakutan saya akan hal yang sebelumnya yang saya terima," ungkap Husein.
"Mudah-mudahan itu hanya bercanda saja," sambungnya.
Hendra (60), ayahanda dari Husein mengaku bisa merasakan kesendirian anaknya usai kasus tersebut viral.
Dia pun merasa, anaknya itu mendapat tekanan dan intimidasi dalam kasus tersebut.
Meski begitu, menurutnya, Husein tak pernah menceritakan persoalan itu kepada kedua orangtuanya.
"Saya tau dari sepupunya, Kasus kedua setelah pra-jabatan pada bulan oktober 2021," jelasnya.
Dia menceritakan, usai kembali ke Bandung, Husein tak tinggal di rumahnya selama sebulan.
Baca juga: Ridwan Kamil Akan Temui Guru di Pangandaran yang Mundur Setelah Lapor Pungli
"Ibunya mencari ke teman-teman SD, setelah mendapat petunjuk saya menyuruh adik ipar saya yang memang ada di daerah tersebut untuk menemui Husein," tutur Hendra.
Hendra mengungkapkan, lantaran anaknya itu masih menerima gaji hingga bulan November 2022, Husein mendapat arahan dari sang ibu agar tetap mengajar di daerah Bandung.
"Saya tahu besok (Husein) akan ke Pangandaran. Hari ini masih di Gedung Sate karena Ridwan Kamil mengundang dia. Siang tadi kami sempat ke Hotel Horison untuk membicarakan masalah KPR yang telah dia ambil pada saat di Pangandaran," terangnya.
"Kami kan, terutama ibunya berharap (Husein) untuk tetap bertahan di Pangandaran, tetapi melihat anak yang tidak mau kembali ke sana, seperti trauma. Akhirnya mengajar di Bandung walau bukan PNS," bebernya.
"Ya orang tua hanya berharap yang terbaik," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang