Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penembakan Bahar bin Smith di Bogor, Ditembak 3 Kali

Kompas.com, 15 Mei 2023, 19:37 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Kuasa hukum Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengungkap kronologi penembakan kliennya di sekitar kawasan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) Aparatur Perhubungan Kementerian Perhubungan, Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ichwan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/5/2023) sekitar 20.32 WIB.

Saat itu, Bahar seorang diri hendak pergi memperbaiki mobilnya ke sebuah bengkel yang berada di wilayah Kemang.

Baca juga: Sebelum Ditembak, Bahar bin Smith Dibuntuti Kijang Warna Doff

Usai diperbaiki, Bahar kemudian mengendarai mobil miliknya tersebut ke Jalan Raya Bogor-Parung untuk dites.

"Iya betul di Pusdiklat Dishub itu. Jadi awalnya dia lagi ngetes mobil mau keluar ke jalan raya tapi enggak sampai ke jalan raya," ujarnya Ichwan kepada wartawan, Senin (15/5/2023).

Saat mengendarai mobil yang baru selesai diperbaiki itu, kata Ichwan, Bahar kemudian dibuntuti oleh orang tak dikenal menggunakan Kijang hitam dof.

"Dia sadar ada yang membuntuti orang gak dikenal, bawa mobil kijang warna hitam," ucap Ichwan.

Apesnya, mobil Bahar kembali bermasalah sehingga ia terpaksa keluar untuk memeriksa dengan membuka kap penutup mesin.

Baca juga: Soal Penembakan Bahar bin Smith, Polisi Gelar Olah TKP, Apa Hasilnya?

Pada malam itulah terjadi peristiwa penembakan terhadap Bahar bin Smith. Bahar ditembak sebanyak tiga kali. Ia berupa menghindar namun dua peluru mengenai bagian perutnya.

"Pas kejadian itu dia sendirian. Dia mencoba dari bengkel jadi dibawa sendiri. Nah (ditembak berapa kali) itu tembakan ada tiga. Cuman yang kena dua. Posisi di perut," ungkapnya.

"(lukanya di mana saja) iya perut, jadi memang benar itu lukanya di bagian perut," imbuhnya.

Meski mengalami luka tembak, Bahar masih tetap bisa mengemudikan mobilnya tersebut menuju ke Rumah Sakit (RS) Dompet Dhuafa di wilayah Parung.

"Setelah ditembak itu dia ke rumah sakit sendiri untuk dirawat. Walaupun darah banyak, kata dia, tapi tetap bisa ke rumah sakit meskipun kepala keleyengan," ungkapnya.

Ichwan menyebut, sehari setelah insiden penembakan itu kliennya baru melapor ke Polsek Kemang.

Kini, tambah Ichwan, kondisi Bahar sudah mulai membaik dan bisa diajak berkomunikasi. 

Baca juga: Menelusuri Lokasi Penembakan Bahar bin Smith di Bogor dan Kondisi Ponpes Pasca-kejadian

Saat ini, Bahar sudah dibawa ke suatu rumah untuk beristirahat usai peristiwa penambakan itu.

Langkah hukum kedepannya, Ichwan meminta supaya pihak kepolisian segera mengusut dan mengungkap siapa penembak Bahar bin Smith.

"Ya kita minta pihak kepolisian untuk mengungkap siapa penembak Bahar bin Smith itu aja. Jangan nanti seperti kasus dua kepala anjing juga belum terungkap kan. Teror kepala anjing di ponpes itu kan juga belum terungkap itu," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau