BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah bangunan toko dan rumah warga di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, retak-retak akibat getaran alat berat dari pembangunan proyek Jembatan Cikereteg.
Pantauan Kompas.com, retakan-retakan terlihat banyak di bagian lantai, dinding, dan plafon rumah warga. Kini, sebagian warga terpaksa harus mengungsikan keluarganya.
Seperti diketahui, longsoran tanah susulan memutus Jembatan Cikereteg yang merupakan akses utama Bogor-Sukabumi, pada awal 2023.
Baca juga: Jembatan Cikereteg Longsor, Arus Lalin Bogor-Sukabumi Ditutup Total
Baru tiga bulan terkena bencana longsor, kini warga harus menghadapi penderitaan baru. Rumah dan toko mereka rusak parah akibat getaran keras pemasangan bore pile dan alat berat lainnya.
Seorang warga bernama Siti Aimah (30) mengatakan, pemasangan bor besar itu dikerjakan sampai dini hari.
Hal itu yang membuat dinding rumahnya retak-retak dan mengganggu istirahat keluarganya.
Tidak jarang, anak-anaknya yang masih kecil ketakutan karena dirasa seperti gempa.
"Penurunan alat berat yang langsung dijatuhkan membuat getaran seperti gempa ke bangunan yang di bawah, plus bor yang gede itu membuat kaca-kaca di sini sampai bergetar, retak," kata dia kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Ada Penutupan Jalan di Jembatan Cikereteg, Ini Jalan Alternatifnya
Efek dari pekerjaan proyek itu juga mengganggu dua anaknya yang sedang belajar. Kini, mereka tak bisa lagi belajar di malam hari dan terpaksa mencari tempat yang tenang ke rumah saudara atau tetangga.
"Anak saya ada dua masih kecil-kecil, SD. Sekarang enggak bisa belajar ngerjain PR. Terus saya yang pekerjaannya hanya penjual gorengan juga rugi karena sudah enggak bisa jualan lagi. Sudah 3 bulan enggak ada penghasilan," keluh penjual leupeut di dekat Jembatan Cikereteg itu.