Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tak Yakin Sugeng Pelaku Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur

Kompas.com - 30/05/2023, 21:23 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Tim kuasa hukum terdakwa Sugeng Guruh Gautama Legiman (41) menghadirkan keluarga korban, Selvi Amelia Nuraini (19) dalam lanjutan sidang perkara tabrak lari di Pengadilan Negeri Cianjur, Selasa (30/5/2023).

Yayan Sofyan (48) ayah korban dan Eva Fatimah (36) bibi korban memberikan keterangan sebagai saksi meringankan terdakwa di persidangan yang dipimpin M. Iman selaku hakim ketua dan dua hakim anggota, Erli Yansah dan Dian Yunarti.

Dalam keterangannya di persidangan, baik saksi Yayan maupun Eva tidak yakin bahwa Sugeng adalah pelaku tabrak lari yang telah menewaskan korban Selvi Amelia.

Baca juga: Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Saksi Tak Temukan Bekas Tabrakan di Audi A6 yang Dikendarai Sugeng

“Saya sebagai ayah korban, sampai saat ini masih tidak yakin kalau saudara Sugeng adalah pelaku atau penabrak anak saya,” kata Yayan di persidangan, Selasa petang.

Pasalnya, menurut Yayan, dari keterangan saksi-saksi yang diperolehnya di lapangan menyebutkan bahwa kepala anaknya masuk ke kolong mobil.

“Ada persesuaian dari satu saksi ke saksi lain bahwa (kepala) anak saya (Selvi Amelia) masuk ke kolong mobil, sementara saya melihat mobil Audi begitu pendeknya, apalagi ini ditumpangi oleh empat orang,” ujar dia.

Yayan mengaku, terjun sendiri ke lapangan untuk melakukan investigasi karena insiden kematian putrinya menurut dia terkesan ditutup-tutupi.

“Saya selama satu bulan mencari saksi-saksi, CCTV karena saya melihat waktu itu pihak kepolisian agak lamban, entah kenapa,” ujar Yayan di hadapan majelis hakim. 

Senada dengan Yayan, saksi Eva berpendapat, bukan mobil Audi yang menabrak keponakannya jika melihat ukuran kendaraan, ukuran helm yang dipakai korban, dan posisi korban saat tertabrak. 

“Saya pribadi dari keyakinan saya, pertama, logika manusia di sini bermain, tinggi Audi berapa sentimeter, helm berapa besar, minimal terseret itu. Itu logkanya,” terang Eva saat menjawab pertanyaan kuasa hukum terdakwa. 

“Tapi dari foto yang saya dapatkan, posisi almarhum saat kejadian tidak ada bergeser sedikit pun, posisi terguling di situ, tergilas di situ," sambung dia.

Sehingga menurut Eva bukan mobil Audi yang dikendarai terdakwa sebagai penabrak keponakannya itu, melainkan kendaraan lain. 

“Keyakinan saya bukan (mobil) Audi yang menabrak,” ujar Eva. 

Sidang perkara tabrak lari ini akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda masih mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan kuasa hukum terdakwa.

Baca juga: Pengacara Sugeng, Terdakwa Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Banting Mikrofon Usai Bersitegang dengan Hakim

Sebelumnya diberitakan, Sugeng Guruh Gautama Legiman (41) didakwa menabrak mahasiswi Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Selvi Amelia Nuraini (19), di Cianjur.

Peristiwa itu terjadi di jalan raya Bandung-Cianjur, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023) siang.

Dalam perkara ini, Sugeng diduga telah melakukan tidak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

Atas perbuatannya, Sugeng disangkakan melanggar Pasal 310 (4), 312 Undang-Undang nomor 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan umum dengan ancaman pidana maksimal 6 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com