Ia menjelaskan, awal mula mencuatnya pemugaran Stasiun Cicalengka itu berasal dari media sosial.
Pihaknya langsung bergerak, lantaran enggan kecolongan seperti yang terjadi dengan Stasiun Rancaekek yang saat ini bangunan lamanya telah dirubuhkan dan diganti bangunan baru yang lebih modern.
"Masalahnya, model pembangunan ini kan sudah di-planing-kan beberapa tahun yang lalu oleh pemerintah pusat, sebetulnya informasi apakah akan dihancurkan atau tidak itu muncul belakangan, dan ramai di sosial media Twitter. Nah, dari situ kita tidak mau kecolongan seperti Stasiun Rancaekek, yang sekarang dihancurkan semua," tutur dia.
Baca juga: Pemugaran Bangunan Ratusan Tahun Ikon Gunungkidul Tuai Kritik
Informasi yang didapatkannya, proses pemugaran Stasiun Cicalengka dimulai dari sebelah Barat setelah itu akan masuk dan menyentuh bangunan stasiun lama.
"Jadi proses hasil ngobrol dengan pihak PTPT sekarang itu sebelah barat dulu yang lagi di bangun baru setelah itu masuk ke stasiun lama," terang dia.
Hafidz telah mengajukan audiensi ke Balai Tenik Perkeretaapian (BTP) lembaga di bawah Kementrian Perhubungan (Kemenhub) selaku pengelola.
Audiensi tersebut dijadwalkan berlangsung pada Senin (19/6/2023). Namun, audiensi dibatalkan oleh BTP tanpa alasan yang jelas.
"Kemudian kami mengakukan audiensi ke pihak BTP seminggu yang lalu kami memberikamln surat, harusnya Senin jam 10.00 WIB audiensinya, tapi mereka mendadak membatalkan, jadi audiensi yang resminya yang juga dihadiri oleh petingginya di undur jadi hari Kamis mendatang. Ada semacam membatalkan secara mendadak juga," ungkapnya.
Baca juga: Bertahun-tahun Warga Kecamatan Rancaekek Bandung Konsumsi Air Tanah Kotor
Petisi yang kini sudah beredar dan mendapatkan respons banyak pihak, kata Hafidz, sangat diharapkan memberi dampak terhadap pencegaha pemugaran tersebut.
Pasalnya, bangunan lama di Stasiun Cicalengka tersebut bukan hanya soal nilai sejarah saja.
Namun, juga ada memori kolektif yang dirasakan langsung oleh masyarakat Cicalengka.
Ia berharap apa yang dilakukannya, baik berupa petisi maupun desakan lainnya bisa mengubah kebijakan pemugaran tersebut.
"Saya berharap besar kepada Petisi ini, ini yang lihat bukan masyarakat Cicalengka yang menandatangani itu seluruh masyarakat yang memiliki memori kolektif tentang Stasiun Cicalengka, pasti menolak itu. Mau tidak mau harus maju, meski pun Petisi ini kalau harus merubah kebijakan agak sulit juga, tapi saya yakin kalau sudah puluhan ribu bisa berpengaruh," ungkapnya.