BANDUNG, KOMPAS.com- Tim investigasi dalam kasus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun akan memanggil Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes.
Pemanggilan itu dijadwalkan berlangsung pada Jumat (22/6/2023) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
"(Pemanggilan) besok di Gedung Sate. Undangannya sekarang diantar langsung oleh MUI Jabar," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Polemik Ponpes Al Zaytun, Tim Investigasi Panggil Panji Gumilang Pekan Ini
Iip menuturkan ada delapan fakta awal yang akan dikonfirmasi langsung oleh tim gabungan kepada Panji Gumilang.
Kedelapan fakta atau pernyataan kontroversial tersebut antara lain, praktik shalat idulfitri 1444 hijriah yang dipandang tak lazim, Al Zaytun menganut mazhab Ahmad Soekarno, menyatakan Al Quran merupakan karangan Nabi Muhammad, taubat zinah dengan membayar uang, merubah salam dan menyanyi lagu yahudi, menyebutkan tanah suci adalah Indonesia, wanita boleh jadi imam dan khatib shalat, dan masjid tempatnya orang frustasi, kikir dan kecewa.
"Kami sekarang sedang mengklarifikasi video tersebut dengan tim saber hoaks," kata Iip.
Menurut Iip, hasil pemeriksaan nantinya akan diserahkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat. Sementara urusan kelangsungan pendidikan ada di wilayah Kementrian Agama.
"Fatwa (dari MUI) itu lah nanti pintu masuk APH Untuk mendalam dan detail," jelasnya.
Baca juga: 10.000 Orang Bakal Demo Al Zaytun, Jawab Tantangan Panji Gumilang
Seperti diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tim investigasi yang dipimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar akan memanggil pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang pada pekan ini.
Pemanggilan itu bagian dari upaya konfirmasi terhadap beragam pernyataan Panji Gumilang dan aktivitas kontroversial yang terjadi lontarkan di Ponpes Al Zaytun.
"Tim investigasi sedang bekerja. Jadi saya gak ada statment tambahan karena saya belum dapat informasi. Yang saya tahu hari Kamis atau Jumat pesantren Al Zaytun dipanggil untuk memberikan keterangan dan klarifikasi kepada tim inevstigasi yang dibentuk gubernur," tutur Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/6/2023).