Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak "Burung Garuda” di Gunung Gede Pangrango

Kompas.com - 26/06/2023, 16:43 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Dalam sepekan terakhir, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat, berhasil mengabadikan momen kelahiran dua individu baru elang jawa.

Satwa yang dijadikan lambang negara Indonesia burung Garuda ini terdeteksi di kawasan konservasi TNGGP di blok Gegerbentang, Cibodas Cianjur dan blok Lebak Ciherang, Tapos Bogor.

Anakan dua elang jawa dari induk berbeda ini saat kali pertama ditemukan berusia dua pekan dan 10 hari.

Baca juga: Telur Elang Jawa Menetas Lagi di Gunung Gede Pangrango, TNGGP: Usia 2 Minggu

Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo mengemukakan, sejauh ini tim berhasil mengidentifikasi 14 sarang elang jawa di dalam kawasan konservasi.

Terdiri dari lima sarang di wilayah Cianjur, lima sarang di Sukabumi, dan empat sarang di Bogor.

“Seluruhnya sarang aktif sehingga berpotensi menambah individu baru. Aktivitasnya terus kita pantau,” kata Sapto kepada Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Seekor anak Elang Jawa atau nisaetus bartelsi kembali menetas di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.Dok. Balai Besar TNGGP Seekor anak Elang Jawa atau nisaetus bartelsi kembali menetas di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Disebutkan, tahun ini pihak balai tengah menginventarisasi seluruh wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango guna mengetahui populasi total elang jawa yang ada.

“Sebelumnya kita hanya set monitoring di Situgunung dan Cimungkat yang teridentifikasi ada delapan individu,” ujar dia.

“Untuk tahun ini, setelah selesai kita identifikasi macan tutul dan owa jawa, tahun ini elang jawa di semua kawasan bisa teridentifikasi. Mudah-mudahan dari situ bisa tahu populasi total yang ada,” Sapto menambahkan.

Baca juga: Dalam 4 Bulan Terakhir, 20 Orang Kena Blacklist di Gunung Gede Pangrango

Menurut Sapto, kehadiran individu-individu baru secara berturut-turut ini mengindikasikan kawasan TNGGP jadi tempat nyaman bagi perkembangbiakan nisaetus bartelsi tersebut.

Elang jawa merupakan satwa yang sensitif, kalau ada gangguan akan tidak nyaman untuk hidup. Ketika dia berkembangbiak mengindikasikan lingkungan cukup baik,” kata dia.

 

Selain itu, sebagai top predator, eksistensi elang jawa mengindikasikan satwa liar di bawahnya juga eksis, dan wilayah konservasi terjaga dengan baik.

Dijelaskan Sapto, elang jawa yang eksis di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan populasi alami yang dari awal menghuni kawasan.

Baca juga: Cuaca Buruk dan Ulah Pendaki, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

“Ada beberapa yang hasil lepas liar. Kita pelepasliaran mungkin 3 sampai 4 kali dalam 2-3 tahun ini. Tapi, kalau totally populasi sebagian besar alami yang ada di sini,” ujar Sapto.

Elang jawa merupakan satwa dilindungi karena keberadaannya yang terancam punah atau endangered, sehingga kehadiran indiviu-individu baru di kawasan TNGGP menjadi tren positif bagi keberlangsungan sang burung garuda di masa yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com