Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta TKW Cianjur Dijadikan Budak Seks di Dubai, Kabur dari Majikan dan Dijanjikan Gaji Besar

Kompas.com, 12 Juli 2023, 13:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Id (38), pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur diduga jadi budak seks di Timur Tengah.

Kasus tersebut terungkap saat video dua anak Id meminta bantuan polisi untuk mencari sang ibu, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang anak menyebut ibunya sudah 2 bulan tidak ada kabar saat bekerja di Dubai.

Dari hasil penyelidikan, Id berhasil ditemukan oleh kepolisian Dubai bersama korban lain, SP asal Serang pada Senin (10/7/2023) sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Baca juga: Derita TKW Cianjur Korban TPPO, Disekap dan Dijadikan Pelayan Seks di Dubai

Dan berikut 5 fakta kasus TKW asal Cianjur dijadikan budak seks di Dubai yang dirangkum Kompas.com:

1. Kabur dari rumah majikan

Id adalah warga Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur. Ia berangkat ke Dubai untuk bekerja sejak tahun 2022.

Selama bekerja, Id kerap mengeluhkan pekerjaannya melalui Facebook hingga ada WNI yang menawari pekerjaan lain dengan gaji besar ke Id.

WNI tersebut kemudian meminta Id kabur. Hingga suatu malam, Id kabur dari rumah sang majikan dengan pura-pura membuang sampah.

Lalu dia naik mobil dengan kawalan dua pria yang juga merampas ponselnya.

Id sempat menghubungi keluarga di Cianjur dan meminta bantuan. Hingga akhirnya Id hilang selama dua bulan tak ada kabar.

Baca juga: Suami TKW Cianjur Beberkan Awal Mula Istrinya Terjebak Prostitusi di Dubai

2. Video sang anak minta bantuan, viral di medsos

Khawatir dengan kondisi sang ibu, dua anak Id membuat video yang berisi permintaan bantuan untuk mencari sang ibu.

Dua anak tersebut adalah H dan adiknya, MRR. Dalam video tersebut, H menyebut ibunya berangkat ke Dubai tahun 2022 dengan sponsor bernama Rahmat.

Kemudian, H meminta bantuan kepada Kapolri Komjen Listyo Sigit, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, dan Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan untu mencari sang ibu.

H menuturkan sang ibu disekap oleh kelompok perdagangan orang dan dijadikan pelanggan.

"Dan ibu kami terakhir berkomunikasi dengan kami menyatakan disekap oleh kelompok perdagangan orang yang menjadikannya pelayan," tuturnya.

Setelah berkomunikasi untuk terakhir kali, sang ibu tak bisa lagi dihubungi. Pesan terakhir ibunya yaitu meminta bantuan agar bisa segera dipulangkan.

"Kami sudah tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi, ibu kami meminta untuk meminta bantuan dipulangkan," pungkasnya.

Baca juga: Duduk Perkara TKW Asal Cianjur Hilang di Dubai, Kabur dari Majikan, Diduga Dijadikan Budak Seks

3. Ditemukan oleh polisi Dubai

Polisi mengamankan seorang penyalur tenaga kerja asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diduga terlibat dalam jaringan TPPO.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Polisi mengamankan seorang penyalur tenaga kerja asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diduga terlibat dalam jaringan TPPO.
Setelah kasus tersebut viral, Id yang dijadikan pekerja seks di Dubai berhasil ditemukan. Selain Id, terdapat TKW lain yang menjadi korban yakni SP asal Serang, Banten.

Hal tersebut dibenarkan oleh Konsul Jenderal RI di Dubai Kartika Candra Negara.

Ia menuturkan, Id bersama seorang temannya berinisial SP asal Serang, ditemukan pada Senin (10/7/2023) pukul 04.00 waktu setempat oleh kepolisian Dubai.

Bersama Konsul Perlindungan KJRI Dubai, Candra juga telah bertemu dan berbicara dengan kedua korban pada hari yang sama.

Pihaknya kemudian langsung mempertemukan korban dengan keluarganya melalui panggilan video.

"Dalam pertemuan tersebut Konjen RI juga fasilitasi pembicaraan video PMI Id dengan dua anak dan (mantan) suaminya (Suryana) di Cianjur," jelas dia.

Saat ini Id dan SP ditampung di Dubai Foundation for Woman dan Children.

Baca juga: TKW Asal Cianjur Hilang di Dubai, Terungkap Saat Anak Minta Bantuan Kapolri

4. Tangan keluarga pecah saat video call

Isak tangis pecah saat S (48) dan kedua anaknya melakukan komunikasi dengan Id (38) melalui video call WhatsApp pada Senin (10/7/2023).

"Kemarin saya dihubungi katanya istri sudah ditemukan dan sekarang diamankan di kantor polisi setempat," kata S saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

S mengaku, awalnya ragu dengan kabar tersebut, tapi saat sang istri melakukan video call sontak percaya.

"Campur aduk perasaannya, anak-anak nangis, semua pada nangis. Nelponnya kemarin sekitar jam duaan siang," ujar dia.

S bercerita kendati hanya berlangsung 15 menit, momen percakapan tersebut sangat emosional dan menumbuhkan harapan besar.

"Istri cuma berharap bisa cepat dipulangkan dan berharap prosesnya cepat dan lancar," ujar S.

Baca juga: Keluarga TKW Cianjur Desak Polisi Tangkap Pelaku dan Usut Tuntas Sindikat TPPO

5. Satu pelaku ditangkap

Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri, Krishna Murti, lewat akun Instagramnya @krishnamurti_bd91, Selasa (11/7/2023) membenarkan pengungkapan kasus tersebut.

Krishna mengatakan, pelaku merupakan warga negara Bangladesh yang bekerja di Dubai.

Sementara itu di Cianjur, polisi berhasil menangkap HR (55), seorang penyalur tenaga kerja yang diduga terlibat dalam jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan korban Id.

"Saat itu korban diiming-imingi oleh pelaku HR untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di negara Timur Tengah dengan dijanjikan mendapatkan gaji besar," ucap Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan.

Baca juga: Derita TKW Cianjur Korban TPPO, Disekap dan Dijadikan Pelayan Seks di Dubai

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Firman Taufiqurrahman | Editor : Inten Esti Pratiwi, Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau