Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Massal di Cimahi Jadi KLB, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah

Kompas.com - 24/07/2023, 14:46 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com-Pemerintah Daerah Kota Cimahi menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada tragedi keracunan massal di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Dengan ditetapkannya status KLB, biaya pengobatan ratusan pasien yang mengalami keracunan massal itu bakal ditanggung oleh Pemkot Cimahi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengatakan, saat ini Pemkot Cimahi sedang menyiapkan pembiayaan dari APBD pemerintah.

"Untuk pembiayaan sedang dipersiapkan, ini kejadian luar biasa sehingga dipersiapkan, pembiayaan ditanggung Pemkot Cimahi," ujar Dwi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Cerita Korban Keracunan Nasi Boks Reses Anggota DPRD, Makan Malam Romantis Jadi Petaka

Saat ini, ratusan pasien yang mengalami keracunan massal itu tersebar di beberapa rumah sakit di Kota Cimahi.

Hingga senin pagi, Dinkes Kota Cimahi mencatat sebanyak 23 pasien dirawat di Rumah Sakit Cibabat, 41 pasien di Rumah Sakit Mitra Kasih, 66 dirawat di Rumah Kasih Dustira, 2 pasien dirawat di Rumah Sakit Kasih Bunda, dan dua pasien dirawat di Rumah Sakit Mall.

"Totalnya ada 268 orang. Undangan resesnya ada 350, namun yang hadir 335 orang. Sebagian sudah pulih dan dipulangkan," kata Dwi.

Mereka mengalami keracunan setelah mengkonsumsi nasi boks berisi nasi, sayur capcay, ayam, dan perkedel jagung dari kegiatan reses Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka pada Sabtu (22/7/2023).

"Warga yang hadir paling banyak memang warga dari Kelurahan Padasuka. Sisanya kelurahan Cimahi sama kelurahan Setiamanah," sebut Dwi.

Baca juga: 268 Warga Keracunan Usai Menyantap Makanan Reses Anggota DPRD Kota Cimahi

Sebelumnya Sekretaris DPC PPP Kota Cimahi, Siti Yanti Abintini menyampaikan, pihaknya bakal ikut bertanggungjawab atas peristiwa keracunan massal pada kegiatan reses Fraksi PPP DPRD Kota Cimahi tersebut.

Siti menyebutkan, bakal mengevaluasi dan menelusuri penyebab keracunan massal tersebut.

Jika dugaannya dari nasi boks, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi dan pengusaha katering penyedia makanan tersebut untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel makanan dan dilakukan uji laboratorium.

"Informasinya keracunan akibat makanan di dalam nasi boks. Tapi masih ditindaklanjuti dengan menguji lab sampel makanan di laboratorium di Bandung, untuk menemukan penyebab keracunannya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Bandung
5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

Bandung
Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com