Pengambilan sampel nyamuk itu berangkat dari adanya fenomena tak biasa yang dialami oleh masyarakat di Desa Mekarmukti dan Desa Singajaya sejak tiga bulan terakhir.
Masyarakat di bantaran waduk Saguling ini mendapati serangan ribuan nyamuk dengan perilaku menggigit secara keroyokan dan tidak terbang meski diganggu.
Populasi nyamuk yang menyerang warga di dua desa itu semakin hari semakin besar.
Baca juga: Ribuan Nelayan Keramba Apung Terancam Hilang Profesi Imbas Penertiban Waduk Saguling
Warga menduga kuat meningkatnya populasi nyamuk tersebut ada kaitannya dengan tumbuhan eceng gondok yang menumpuk menutup permukaan air.
Melihat fenomena tak biasa itu, Dinkes Bandung Barat menerjunkan petugas kesehatan untuk mengambil sampel serangga tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang