TPS liar tersebut menyebar di beberapa titik di wilayah Gandasoli. Sampah yang hanya dibungkus plastik tersebut dibiarkan dan masih belum diangkut.
Marda (29) warga Kecamatan Margahayu mengatakan memang pengangkutan sampah sedikit terhambat beberapa hari terakhir.
Ia menyebut, sampah yang menumpuk dekat Pasar Sayati merupakan sampah warga setempat yang kebingungan untuk membuang sampah.
"Betul, itu sampah warga, tapi kita rapikan dulu masukin karung terus ditumpuk," ujarnya ditemui pada Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Pelaku Pembuang Bayi di Tumpukan Sampah Ditangkap Polisi, Seorang ART di Kupang
Marda menjelaskan, warga tak memiliki tempat untuk membuang sampah. Akhirnya bahu jalan tersebut terpaksa menjadi TPS liar.
"Ya gimana lagi, TPS yang ada di Desa atau Kecamatan juga kan penuh, gerobak atau motor pengangkut juga pada penuh," tuturnya.
Wahyudin (32) pedagang makanan ringan di Jalan Kopo mengatakan, sampah yang bertumpuk di pinggir jalan menuju Soreang, awalnya hanya sedikit.
Namun, kata dia, lantaran warga yang lain mengetahui ada TPS liar, tiba-tiba sampah di TPS liar tersebut semakin banyak dan memanjang.
"Saya tahu ada beberapa warga yang buang, awalnya sedikit, buah di situ pakai keresek gitu. Mungkin banyak yang lihat atau gimana, eh tambah banyak sekarang," katanya.
Wahyudin yang sudah lama berdagang di pinggir Jalan Kopo tersebut mengaku, tak pernah melihat adanya TPS liar sebelumnya.
"Kalau di bilang sudah lama ya lama di sini, tapi enggak pernah sampah numpuk gini sampahnya. Dulu sering ada, tapi enggak parah. Nah, kalau sudah ada TPS liar kaya gini biasanya kata tetangga saya mah ada gangguan pengangkutan," jelas dia.
Sementara Isa Muhamad (43) warga Komplek Gading Tutuka mengatakan TPS liar yang berada di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka menganggu kegiatan masyarakat.
Baca juga: Luhut Sebut Sampah Jadi Salah Satu Pemicu Polusi Udara
Pasalnya, di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka, kata dia, terdapat berbagai macam pedagang makanan.
"Banyak yang dagang makanan coba, jadi agak gimana gitu, ya tapi gimana lagi ya mungkin warga pada bingung buang ke mana ya," jelasnya.
Isa mengetahui TPA Sarimukti mengalami kebakaran dan mengakibatkan kondisi pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung terganggu.
"Ya tahu sih, tapi gimana ya soalnya sampah diproduksi tiap hari. Kalau saya mah biasanya langsung dibuang ke Citaliktik sekarang, cuma di sana juga sudah penuh banget," ujarnya.