Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bandung Barat Menyerah Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti, Penanganan Diserahkan ke Pemprov Jabar

Kompas.com - 11/09/2023, 11:22 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Status tanggap darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat berakhir hari ini.

Pemerintah Daerah Bandung Barat menyatakan tak akan memperpanjang status tanggap darurat meski kondisi kebakaran TPA Sarimukti tak kunjung padam.

Saat ini, kepulan asap masih terlihat di beberapa zona meski sudah lebih tipis dibanding ketebalan asap beberapa hari lalu.

Baca juga: Dilema Pemulung di TPA Sarimukti: Bertahan Tak Dapat Bantuan, Pulang Kampung Tak Ada Pekerjaan

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, status tanggap darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti berlaku sejak 22 Agustus dan berakhir 11 September 2023.

Selanjutnya Pemkab Bandung Barat tidak akan memperpanjang status kebencanaan namun menyerahkan penanganan ke Pemprov Jabar.

"Kami tidak memperpanjang status tanggap darurat, kami menyerahkan penanganannya ke Pemerintah Provinsi. Karena TPA Sarimukti wilayahnya provinsi. Kalau provinsi menugaskan ke kabupaten/kota untuk benar-benar dikeroyok pemadaman kebakarannya mungkin bisa lebih cepat," kata Hengky, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Pimpin Rapim, Bey Machmudin Bahas Penanganan Kebakaran TPA Sarimukti

Menurut Hengky, penanganan kebakaran TPA Sarimukti ini musti dimonitor langsung oleh Pemprov Jabar lantaran pengelolaan TPA Sarimukti satu garis di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat.

Pemkab Bandung Barat sudah mengerahkan petugas gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk berjibaku memadamkan api selama lebih dari 3 pekan. Namun api tak kunjung padam.

"Memang kami cukup kewalahan menangani kebakaran TPA Sarimukti. Kondisinya api yang berhasil dipadamkan tiba-tiba nyala lagi, padam nyala lagi seterusnya. Kondisi itu disebabkan karena ada gas metan yang di dalam terus menyulut ditambah cuaca ekstrem sehingga sampah Sarimukti masih ada apinya," papar Hengky.

Kebakaran TPA Sarimukti itu terjadi sejak Sabtu (19/8/2203) malam, hingga 24 hari kebakaran api tak kunjung padam.

Luas lahan sampah yang terbakar kurang lebih 16,5 hektar dan 2 alat berat berupa ekskavator dan buldozer hangus terbakar.

"Hari ini pemadaman masih berlangsung dibantu unit dari beberapa kabupaten. Jumlahnya masih kurang, mudah-mudahan ada langkah yang lebih masif di tangan Pemprov Jabar," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Janjikan Permudah KPR untuk Pekerja Informal

Anies Janjikan Permudah KPR untuk Pekerja Informal

Bandung
Mantan Walkot Bandung Yana Mulyana Dituntut 5 Tahun Penjara

Mantan Walkot Bandung Yana Mulyana Dituntut 5 Tahun Penjara

Bandung
Apa Itu 'Pertanian Kontrak', Program yang Dipilih Anies Menggantikan 'Food Estate'?

Apa Itu "Pertanian Kontrak", Program yang Dipilih Anies Menggantikan "Food Estate"?

Bandung
Anies Sebut Pilpres Bukan Hanya soal Ganti Presiden, melainkan Juga Gagasan dan Kebijakan

Anies Sebut Pilpres Bukan Hanya soal Ganti Presiden, melainkan Juga Gagasan dan Kebijakan

Bandung
Anies: Jangan Sampai Negara Membiarkan Petani Tidak Sejahtera Terus

Anies: Jangan Sampai Negara Membiarkan Petani Tidak Sejahtera Terus

Bandung
Kronologi Siswi SMAN 3 Bandung Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Terungkap dari Rekaman CCTV

Kronologi Siswi SMAN 3 Bandung Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Terungkap dari Rekaman CCTV

Bandung
Sudah 2 Tahun Siswi SMAN 3 Bandung yang Loncat dari Lantai 3 Jalani Bimbingan Psikologis

Sudah 2 Tahun Siswi SMAN 3 Bandung yang Loncat dari Lantai 3 Jalani Bimbingan Psikologis

Bandung
Peneliti ITB Sebut AI Bisa Jadi Ilmu Palsu, Masyarakat Diminta Waspada

Peneliti ITB Sebut AI Bisa Jadi Ilmu Palsu, Masyarakat Diminta Waspada

Bandung
Pardiana Tak Tahu Penyebab Tabung Gas yang Dibawanya Meledak, Sebut 1 Tabung Seberat 150 Kilogram

Pardiana Tak Tahu Penyebab Tabung Gas yang Dibawanya Meledak, Sebut 1 Tabung Seberat 150 Kilogram

Bandung
Diamankan, ODGJ Tanpa Busana Kerap Ganggu Warga di Cikakak

Diamankan, ODGJ Tanpa Busana Kerap Ganggu Warga di Cikakak

Bandung
Sang Ibu Meninggal di Depan Mata Saat Tabung Gas Meledak, Noval: Saya Mendengar Ledakan Keras...

Sang Ibu Meninggal di Depan Mata Saat Tabung Gas Meledak, Noval: Saya Mendengar Ledakan Keras...

Bandung
5 Fakta Tabung Gas Meledak Saat Diangkut Truk di Sukabumi, Ada 2 Orang Tewas

5 Fakta Tabung Gas Meledak Saat Diangkut Truk di Sukabumi, Ada 2 Orang Tewas

Bandung
Sejoli Pengedar Sabu Besar Dibekuk, Dibongkar gara-gara Pesan di Chat

Sejoli Pengedar Sabu Besar Dibekuk, Dibongkar gara-gara Pesan di Chat

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 29 November 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 29 November 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Bandung
Anies Singgung Harga Pangan Mahal, tapi Petani Terima Uang Sedikit

Anies Singgung Harga Pangan Mahal, tapi Petani Terima Uang Sedikit

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com