Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Kompas.com - 25/09/2023, 15:46 WIB
Candra Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANJAR KOMPAS.com - Pihak keluarga menginginkan agar tersangka pembunuhan Agus Sopiyan, yakni seorang WNA asal Amerika Serikat bernama Arthur Leigh Welohr dihukum seberat-beratnya. Bahkan, keluarga menilai kasus ini masuk dalam pembunuhan berencana.

"Harusnya masuk Pasal 340 KUHPidana," kata adik ipar korban, H Yasun Yusron saat ditemui di rumah duka, Dusun Randegan 1, Desa Raharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).

Dia menduga tersangka Arthur merupakan sosok tempramental. Hal ini dibuktikan dengan dua kejadian perusakan rumah korban oleh pelaku.

Baca juga: Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

"Ini menandakan pelaku bukan orang baik," kata Yasun.

Terlebih, lanjut dia, tersangka melakukan penganiayaan terhadap mertuanya sendiri hingga meninggal dunia.

"Orang terdekat saja diperlakukan seperti itu, apalagi orang lain. Kami minta penegak hukum memberikan hukum yang seadilnya-adilnya. Kasus ini akan merendahkan martabat bangsa ketika pelaku tidak dihukum tuntas," kata Yasun.

Dia meminta aparat juga mengusut soal legalitas atau dokumen dari ALW.

Sementara itu, saat kejadian perusakan rumah korban oleh tersangka, sebenarnya keluarga korban sudah membuat laporan. Istri korban bahkan meminta tersangka segera ditangkap karena dianggap meresahkan.

"Ibu mertua minta pelaku segera ditahan supaya tidak membahayakan lebih lanjut," kata Yasun.

Namun, polisi tidak juga menahan pelaku.

"Akhirnya ya begini kejadiannya," kata Yasun.

Penjelasan Kasat Soal Pelaku Tak Segera Ditahan

Kasat Reskrim Polres Banjar, AKP Ali Jupri menjelaskan alasan kenapa pihaknya tidak segera menahan pelaku pasca terjadinya perusakan rumah korban.

Untuk kasus perusakan, tersangka dikenakan Pasal 406 ayat 1 KUHP, yang ancaman hukuman dua tahun delapan bulan. nSementara dalam Pasal 21 ayat 4 KUHP, tersangka yang melakukan tindak pidana lima tahun atau lebih, dilakukan penahanan.

"Sedangkan tersangka dikenakan ancaman hukuman di bawah lima tahun. Secara objektif tidak bisa dilakukan penahanan," jelas Ali.

Kejadian perusakan, lanjut dia, terjadi pada 15 September 2023. Pihaknya sudah menerima laporan dari korban.

Baca juga: Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

"Kami sudah melakukan pemeriksaan. Jumat kemarin kami sudah panggil yang bersangkutan. Dia sudah datang. Sore harinya kami gelar perkara naik penyidikan," ungkap Ali.

Namun pada Minggu (24/9/2023), tersangka melakukan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain.

"Ini sudah kita proses. Tersangka sudah diamankan," jelasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Bandung
Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Bandung
Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Bandung
Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Bandung
Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Bandung
3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

Bandung
Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Bandung
RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com