"Kalau mengering begini, ikan itu biasanya mengumpul ke titik danau yang ada airnya atau pintu pembuangan air sebelah Utara danau. Nah, di sana biasanya ikan ngumpul dan mudah didapat. Tapi bukan dipancing, istilahnya di sini diobeng atau menangkap pakai tangan sambil turun ke lumpur dan pakai alat jaring penangkap ikan. Berkah kemarau pak," kata Opi.
Dirinya pun hampir setiap pekan sengaja beramai-ramai bersama warga kampung lainnya untuk menangkap ikan saat musim kemarau.
Kalau banyak dapat ikan, lanjut Opi, biasanya di pinggir danau sudah banyak warga yang menunggu untuk membeli hasil tangkapan.
"Kalau banyak saya jual ikan itu di pinggir danau. Warga itu suka banyak yang nunggu para pencari ikan buat beli ikan hasil tangkapan. Ada ikan mujair, gabus, ikan mas. Ukurannya ada 1 kilogram seekor, 2 kilogram seekor, gede-gede. Banyak ikannya kalau kemarau begini," pungkasnya.
Petugas PSDA Jawa Barat Danau Situ Gede Kota Tasikmalaya, Poppi mengaku, kawasan danau ini adalah penyangga air untuk mengaliri irigasi pertanian di Kota Tasikmalaya dari wilayah Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya lewat Sungai Cikunten.
Sehingga, kalau musim kemarau panjang dan aliran air dari hulunya mengecil akan berdampak kepada mengeringnya air di Danau Situ Gede.
"Betul, kalau musim kemarau panjang danau ini dari dulu suka mengering. Soalnya, danau ini adalah penampung air buat saluran irigasi pesawahan di sekitarnya dari hulu sungai Gunung Galunggung sana," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.