BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kasus keracunan massal puluhan siswa SD Negeri 3 Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menyeret seorang kakek.
Kakek atas nama Tata Tajudin (75) yang merupakan seorang pedagang jajanan aci mini (cimin) di sekitar SDN 3 Jati itu diamankan polisi lantaran cimin yang dijajakan diduga menyebabkan puluhan siswa mengalami keracunan.
"Pedagang yang menjual cimin sudah kita lakukan pemeriksaan di Mapolsek Batujajar," sebut Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, Jumat (28/9/2023).
Baca juga: 1 Siswi SD Korban Keracunan Jajanan Cimin di Bandung Barat Meninggal
Pedagang cimin itu sengaja diamankan untuk dimintai keterangan bagaimana cara ia meracik bahan hingga menjajakan jajanan cimin ke sekolah-sekolah di sekitar Kecamatan Saguling.
Cimin yang dijajakan diduga menjadi penyebab puluhan anak SD mengalami gangguan pencernaan muntah-muntah sampai diare.
"Kami mendapat informasi bahwa pada hari Selasa di SDN Jati 3 ketika istirahat membeli makanan cimin, kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," papar Aldi.
Polisi dan Dinkes Bandung Barat mengambil 7 sampel bahan yang digunakan untuk meracik jajanan cimin hingga menyebabkan keracunan massal.
"Kami dari Polres Cimahi dan Polsek Batujajar, mengambil langkah-langkah. Pertama mengambil sampel makanan yang dijual oleh pedagang dan pedagang yang menjual sedang kita lakukan pemeriksaan," tutur Aldi.
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Jajanan Cimin
Hingga saat ini, sejumlah pasien yang sebelumya mengalami keracunan massal perlahan sudah pulih. Dari 35 pasien yang mengalami keracunan, 1 orang meninggal dunia dan 34 lainnya mendapat perawatan baik rawat jalan atau dirawat di sejumlah rumah sakit.
"Untuk sekarang kondisinya sudah stabil dan membaik, mudah-mudahan hari ini kondisinya terus membaik, sehingga mereka bisa segera pulang," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.