"Kini dalam sebulan saya berpenghasilan Rp 3 hingga Rp 4 juta," kata Iin.
Adapun untuk menyiasati rajungan yang musiman, Iin menyetok rajungan dalam freezer. Sehingga ia tak kekurangan bahan baku. Dalam sehari, Iin memproses hingga dua kilogram rajungan menjadi empek-empek.
"Itu jadi sekitar 50 pack. Satu pack kami jual Rp 12.000. Kalau reseller Rp 10.000," ujar Iin sembari mengemas empek - empek rqjungan buatannya.
Kini Iin menjadi Ketua Usaha Mikro Kecil (UKM) Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokan) Pantai Barokah. Anggota ada sekitar 15 orang istri nelayan Pasirputih.
Kelompok ini dibina PHE, mulai dari proses produksi, alat, pengemasan hingga pengurusan sertifikasi halal. Dan Iin lah sebagai komandonya. Ia turut mengajari dan membagikan pengalamannya kepada istri-istri para nelayan.
Kelompok UKM Gapokan telah mengasilkan sekitar 16 produk. Di antaranya pempek rajungan, kerupuk rajungan, bakso ikan remang, terasi bawang (siwang), bola-bola susu, dodol mangrove, jus mangrove, udang krispi, amplang hingga kerupuk ikan.
"Kami berharap ke depan pemasaran produk Gapokan lebih meluas sehinga para istri nelayan menjadi lebih berdaya," ujar Iin.
Pemberdayaan para istri nelayan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Ekonomi Kreatif (Pasir Berbisik), corporate social responbility (CSR) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Comunication Relations dan CSR PHE Aditya Julianto mengatakan, pembinaan kepada para istri nelayan di Desa Sukajaya berlangsung sejak 2018 lalu.
Aditya mengatakan, dalam beberapa waktu nelayan tidak jisa melayut, misalnya karena gelombang tinggi dan cuaca buruk. Karena itu, pihaknya memberdayakan istri - istri nelayan agar turut membantu perekonomian keluarga
"Ketika nelayan itu gak bisa melaut, masih ada nih penghasilan yang mereka dapat dari pengolahan hasil tangkap itu," ujar Aditya.
Aditya mengatakan, pemberdayaan kepada masyarakat pesisir di Karawang ini sudah dimulai sejak lama. Program ini juga menunjang ekowisata di Pasirputih. Sehingga, selain berwisata ke pantai dan hutan mangrove, wisatawan juga bisa sekaligus berbelanja produk lokal.
Baca juga: Hasil Tangkapan Rajungan Nelayan Karawang Turun karena Cuaca Bagus
Pembinaan dimulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari bagaimana menghasilkan produk yang baik, pengemasan, penentuan harga hingga peningkatan kapasitas. PHW ONWJ juga membantu pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.
"Kita juga support soal pemasaran," ujarnya.
Dengan mengedepankan kearifan lokal, Aditya berharap pemberdayaan tersebut mengantarkan para istri - istri nelayan berdaya dan mandiri. Karenanya, pemberdayaan peningkatan kapasitas juga rutin dilakukan. Misalnya melalui diskusi dengan menggandeng peneliti atau yang ahli di bidangnya.
"Kita suport biar mereka ini bisa mandiri. Sehingga nanti nggak tergantung dari bantuan perusahaan," ujar Aditya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.