Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Iin Inani, dari Buruh Pengupas Rajungan hingga Berdaya dengan Produk Sendiri

Kompas.com - 31/10/2023, 09:53 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

"Kini dalam sebulan saya berpenghasilan Rp 3 hingga Rp 4 juta," kata Iin.

Adapun untuk menyiasati rajungan yang musiman, Iin menyetok rajungan dalam freezer. Sehingga ia tak kekurangan bahan baku. Dalam sehari, Iin memproses hingga dua kilogram rajungan menjadi empek-empek.

"Itu jadi sekitar 50 pack. Satu pack kami jual Rp 12.000. Kalau reseller Rp 10.000," ujar Iin sembari mengemas empek - empek rqjungan buatannya.

Jadi Ketua UKM Gapokan

Kini Iin menjadi Ketua Usaha Mikro Kecil (UKM) Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokan) Pantai Barokah. Anggota ada sekitar 15 orang istri nelayan Pasirputih.

Kelompok ini dibina PHE, mulai dari proses produksi, alat, pengemasan hingga pengurusan sertifikasi halal. Dan Iin lah sebagai komandonya. Ia turut mengajari dan membagikan pengalamannya kepada istri-istri para nelayan.

Kelompok UKM Gapokan telah mengasilkan sekitar 16 produk. Di antaranya pempek rajungan, kerupuk rajungan, bakso ikan remang, terasi bawang (siwang), bola-bola susu, dodol mangrove, jus mangrove, udang krispi, amplang hingga kerupuk ikan.

"Kami berharap ke depan pemasaran produk Gapokan lebih meluas sehinga para istri nelayan menjadi lebih berdaya," ujar Iin.

Pemberdayaan para istri nelayan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Ekonomi Kreatif (Pasir Berbisik), corporate social responbility (CSR) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Comunication Relations dan CSR PHE Aditya Julianto mengatakan, pembinaan kepada para istri nelayan di Desa Sukajaya berlangsung sejak 2018 lalu.

Aditya mengatakan, dalam beberapa waktu nelayan tidak jisa melayut, misalnya karena gelombang tinggi dan cuaca buruk. Karena itu, pihaknya memberdayakan istri - istri nelayan agar turut membantu perekonomian keluarga

"Ketika nelayan itu gak bisa melaut, masih ada nih penghasilan yang mereka dapat dari pengolahan hasil tangkap itu," ujar Aditya.

Aditya mengatakan, pemberdayaan kepada masyarakat pesisir di Karawang ini sudah dimulai sejak lama. Program ini juga menunjang ekowisata di Pasirputih. Sehingga, selain berwisata ke pantai dan hutan mangrove, wisatawan juga bisa sekaligus berbelanja produk lokal.

Baca juga: Hasil Tangkapan Rajungan Nelayan Karawang Turun karena Cuaca Bagus

Pembinaan dimulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari bagaimana menghasilkan produk yang baik, pengemasan, penentuan harga hingga peningkatan kapasitas. PHW ONWJ juga membantu pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.

"Kita juga support soal pemasaran," ujarnya.

Dengan mengedepankan kearifan lokal, Aditya berharap pemberdayaan tersebut mengantarkan para istri - istri nelayan berdaya dan mandiri. Karenanya, pemberdayaan peningkatan kapasitas juga rutin dilakukan. Misalnya melalui diskusi dengan menggandeng peneliti atau yang ahli di bidangnya.

"Kita suport biar mereka ini bisa mandiri. Sehingga nanti nggak tergantung dari bantuan perusahaan," ujar Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com