Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Kabupaten Bandung Kerap Macet, Dishub: Imbas Jumlah Penduduk Naik

Kompas.com - 03/11/2023, 19:19 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Beberapa arus lalu lintas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat kerap menjadi titik kemacetan.

Di antaranya, arus lalu lintas Cileunyi-Cinunuk menuju wilayah Kota Bandung atau sebaliknya. Kemudian arus lalu lintas di Bojongsoang mengarah ke Buah Batu Kota Bandung atau sebaliknya.

Selanjutnya, arus lalu lintas Kopo Sayati-Katapang-Soreang juga kerap mengalami kemacetan.

Tak hanya di lajur protokol saja, lajur alternatif seperti wilayah Rancamanyar pun kerap mengalami kemacetan.

Baca juga: Headway LRT Jabodebek Dikeluhkan, Lamanya seperti Bermacet-macet Ria di Jalan

Kemacetan di setiap titik tersebut kerap terjadi pada saat memasuki waktu kerja, tepatnya pukul 07.00-08.00 WIB dan waktu pulang kerja pukul 16.00-18.00 WIB.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berupaya menangani kemacetan tersebut.

Terakhir, Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta Gubernur Ridwan Kamil untuk membangun flyover atau jembatan layang di wilayah Bojongsoang untuk menangani kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bandung Hilman Kadar mengatakan, kemacetan yang terjadi di beberapa titik di Kabupaten Bandung tidak lepas dari meningkatnya jumlah penduduk.

Menurutnya, kemacetan merupakan dampak dari bertambahnya kebutuhan masyarakat.

"Namun sebuah keniscayaan bahwa jumlah penduduk sudah bertambah, kebutuhan masyarakat sudah semakin meningkat," katanya dihubungi melalui saluran telepon, Jumat (3/11/2023).

Secara otomatis, meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi juga akan bertambah.

Saat ini, kata dia, banyak pengusaha atau produsen kendaraan roda dua yang memberikan kemudahan untuk membeli kendaraan, baik roda dua atau empat.

Hal itu, menyebabkan, masyarakat mulai meninggalkan moda transportasi masal yang pada awalnya di desain untuk menangani kemacetan itu sendiri.

"Jadi sudah banyak juga pengusaha ataupun banyak produsen kendaraan roda dua yang memberikan kemudahan untuk membeli tanpa uang muka, sehingga masyarakat itu berfikir dari pada naik angkot, berhenti, lama, tidak nyaman, maka mereka lebih memilih untuk mencicil kendaraan roda dua itu menjadi sebuah masalah," ungkapnya.

Selain itu, kemacetan yang terjadi baik di Kabupaten Bandung atau wilayah lainnya, lanjut dia, merupakan bukti ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah kepemilikan kendaraan dengan pembangunan sarana fisik berupa perluasan jalan.

"Nah, sebetulnya kemacetan itu adalah ketidak seimbangan, antara pertumbuhan jumlah kepemilikan kendaraan dengan pembangunan sarana fisik jalan sehingga karena tidak berimbang terjadilah salah satunya adalah kemacetan," ujar dia.

Pembangunan flyover Bojongsoang

Hilman mengatakan, Pemkab terus berupaya menangani kemacetan di beberapa arus lalu lintas di Kabupaten Bandung.

Salah satu yang tengah dilakukan Bupati Bandung yakni mengupayakan pembangunan flyover atau jembatan layang di Bojongsoang.

Tak sampai disitu, perbaikan moda transportasi publik pun terus dibenahi untuk meningkatkan kembali minat masyarakat berpergian menggunakan kendaraan umum.

"Upaya-upaya lain yang dilakukan pengembangan transportasi menuju ke transportasi berbasis massal ya. Di kita, sudah ada," tuturnya.

Saat ini transportasi massal yang sudah beroperasi di Kabupaten Bandung diantaranya BRT (Bus Rapid Transit) dari wilayah Majalaya ke Leuwi Panjang.

"Sudah ada yaitu angkutan masal dari Majalaya ke Leuwi Panjang itu adalah Subsidi atau by service dari pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya salah satunya itu melayani masyarakat yang bertransportasi dari Majalaya-Leuwi Panjang, bentuknya Bus fasilitas AC dan tiketnya lebih murah," imbuhnya.

Baca juga: Disetujui Ridwan Kamil, Proyek Flyover Bojongsoang Bandung Masuki Tahap Kajian

Hilman menjelaskan, BRT yang beroperasi tersebut masih menjadi kewenangan Provinsi, lantaran trase atau trayeknya menyambungkan dua wilayah Kota dan Kabupaten Bandung.

"Itu merupakan BRT nya provinsi, karena melewati dua Kabupaten dan Kota artinya masuk AKDP, hanya salah satunya melayani trase wilayah Kabupaten Bandung, Majalaya-Leuwi Panjang," jelasnya.

Selain itu, pihaknya sudah mengembangkan salah satunya BRT yang saat ini melayani dua koridor atau yang biasa disebut Trans Metro Pasundan (TMP)

"Itu juga melayani salah satu trase di wilayah Kabupaten Bandung ada dua koridor itu merupakan sebenernya by the service dari pada Kementrian, ada koridor Soreang-Leuwi Panjang, dan Baleendah-BEC itu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com