BANDUNG, KOMPAS.com - Air danau di destinasi wisata Kawah Putih mengalami surut, sepanjang musim kemarau.
Video surutnya air danau destinasi wisata yang berlokasi di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu sempat beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat kawah putih yang biasa penuh, terlihat mengalami penyusutan yang signifikan.
Pengelola destinasi Kawah Putih Dudung Suhaeri membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan, setiap memasuki kemarau air danau Kawah Putih kerap mengalami penyusutan.
"Oh iya danaunya mengalami surut. Emang kalau selama kemarau suka surut," katanya dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Hari Kedua Lebaran, Wisata Kawah Putih Ciwidey Dikunjungi 4.700 Wisatawan
Dudung tak mengetahui secara pasti berapa kubik air yang menyusut dari danau kawah putih.
"Kalau penurunan debit airnya saya kurang tahu persis berapa-berapanya. Cuma memang area danau yang berair jadi berkurang," ungkapnya.
Saat ini, kata Dudung, air kawah putih yang tersisa hanya yang berada di titik tengah saja.
Sedangkan, air yang berada di pinggir sudah kering, sehingga dasar danau bisa terlihat bahkan diinjak oleh pengunjung.
"Jadi airnya tinggal yang di tengah-tengah aja. Kalau yang di pinggir mah jadi tanahnya kering aja terlihat," tuturnya.
Menurutnya, kekeringan yang terjadi di danau kawah putih tidak secara langsung, namun bertahap.
"Kekeringannya sudah lama, cuma mulai kelihatan penyusutannya sebulan ke belakang. Mungkin karena tidak langsung yah, jadi ada proses, karena kondisi alam juga. Jadi tidak langsung surut," kata Dudung.
Baca juga: Kawah Putih Ciwidey, Wisata Alam dengan Fasilitas Swafoto Penuh Sensasi
"Kalau dari pusat-pusat kawah memang sudah menjadi pemandangan biasa. Pasti musim-musim kemarau mah ada penurunan debit air. Nah pas hujan lagi, debit air biasanya kembali bertambah," ucap dia.
Kekeringan tersebut, diakuinya sedikit berdampak pada pengunjung yang datang ke destinasi kawah putih.