BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana akan menjadikan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerahnya sebagai Bapak atau Ibu angkat dari anak stunting.
Wacana tersebut akan dilaksanakan setelah data base anak stunting di Kabupaten Bandung sudah jelas.
"Ya nanti kita lihat jumlah dulu. Berapa jumlah keseluruhan, lokusnya di mana, apakah cukup jumlah ASN kita, misalnya," ujar Supriatna ditemui usai membuka kegiatan Pelatihan Penurunan Stunting di Jatinangor, Sumedang, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Kualitas Dikeluhkan, Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita Stunting di Jombang Dihentikan
Saat ini upaya menurunkan persentase stunting di Kabupaten Bandung terus diupayakan. Bahkan pihaknya menambah anggaran stunting pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Apabila anggaran dari APBD tidak mencukupi untuk menurunkan persentase stunting di Kabupaten Bandung, upaya menjadikan ASN orangtua angkat anak Stunting akan dilaksanakan.
"Kalau misalnya APBD kita sudah ketok palu ternyata tidak ada anggaran, saya meminta kesadaran kepada para ASN untuk menjadi bapak angkat memberikan gizi. Dengan memberikan makanan bergizi, terus memberikan uang Rp 50 ribu per bulan, misalkan. Tapi titik sasarannya jelas," bebernya.
Baca juga: Trans Metro Pasundan, Salah Satu Transportasi Andalan Warga Bandung Raya
Dadang menjelaskan, penanganan stunting di Kabupaten Bandung mesti menggunakan sistem kolaborasi.
Adanya wacana ASN diangkat menjadi Bapak atau Ibu bagi anak stunting merupakan implementasi dari wacana tersebut.
"Nah berapa bulan diberikan bantuan sebagai bapak angkatnya, maka nanti akan kelihatan peningkatan pengurangan stunting. Saya optimis kalau ini bisa dilakukan secara kolaborasi, bisa beres," jelas dia.
Dadang mengklaim, angka stunting di Kabupaten Bandung mengalami penurunan.
Tahun 2021 persentase stunting di Kabupaten Bandung mencapai 31 persen, memasuki tahun 2022 menurun menjadi 25 persen.
Ia menargetkan, pada 2024, persentase stunting bisa ditekan hingga 16 persen.
"Kalau pola ini diubah, saya optimis bisa terjadi penurunan minimal di sekitar 10 persen. Kalau misalnya ini lebih fokus lagi, saya yakin bisa zero stunting," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.