Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Rela Macet-macetan ke Puncak Bogor demi Hirup Udara Segar

Kompas.com - 26/12/2023, 18:56 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih menjadi destinasi wisata favorit bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya menghabiskan waktu libur bersama keluarga.

Imbasnya, arus lalu lintas di sana kerap mengalami kemacetan saat libur panjang.

Seorang wisatawan asal Tangerang bernama Titin (40) datang bersama keluarga kecilnya ke Puncak Bogor sejak Sabtu (23/12/2023) pagi.

Baca juga: One Way Arus Balik Liburan di Puncak Bogor, Arus Kendaraan ke Atas Ditutup

Ia dan suami beserta anaknya mengaku bosan dengan tempat wisata lain seperti di Tangerang dan Jakarta karena macet dan panas.

Meski dia mengakui kemacetan juga terjadi di Jalur Puncak Bogor, tapi tidak membuatnya menyesal berkunjung karena bisa menikmati pemandangan indah nan sejuk.

"Walau jaraknya jauh macet tapi seneng aja sih karena niatnya jalan-jalan dan bisa menikmati pemandangan, ditambah udaranya adem (dingin) di sini," ucap Titin saat istirahat menunggu rekayasa lalu lintas one way selesai di jalur Puncak, Selasa (26/12/2023).

Titin mengatakan, sudah jauh-jauh hari sebelumnya sudah mempersiapkan perlengkapan dengan matang karena tahu bakal banyak rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan polisi.

Ia sudah mencari informasi jadwal one way serta menyesuaikan nomor polisi kendaraan ganjil genap sesuai tanggal hari itu agar terhindar dari pemeriksaan.

Baca juga: Puncak Bogor Macet, Polisi Catat 110.000 Masuk ke Kawasan Wisata Puncak Selama Libur Natal

Oleh sebab itu, ia pun tidak lagi khawatir jika anak-anaknya rewel dan nangis karena terjebak macet di dalam mobil.

"Jadi dipersiapkan dari sejak awal jam keberangkatannya. Ya jadi kalau pun macet, anak-anak juga tetap seneng," ucapnya.

 

Ia mengaku punya pengalaman terjebak macet parah hingga belasan jam pada liburan tahun lalu.

Saat itu, ia ditawari oleh orang untuk lewat jalan alternatif dengan ongkos ratusan ribu rupiah per mobil.

Meski begitu, kata dia, kondisi itu tak membuatnya kapok berkunjung lagi tahun ini.

"Tawar menawar dan harganya turun, tapi lewat alternatif itu juga nyampe-nyampe ke tujuan, mobil sampai keluar asap (mesin overheat). Dari pengalaman itu lah kita belajar dan cari info lebih banyak soal rekayasa lalin," ungkapnya.

Baca juga: Okupansi Hotel di Puncak Bogor Jelang Nataru 2024 Hampir 100 Persen

Tidak jauh berbeda dengan Hajatinah (50), wisatawan dari Cengkareng, Jakarta Barat.

Ia memilih berwisata ke Puncak Bogor bersama rombongan keluarga besarnya karena sudah terbiasa.

"Kami di sini sudah 2 hari wisata dan nginapnya di vila," ucap ibu dengan sapaan akrab Tina.

Tina merasa udara Puncak Bogor sejuk namun kekurangannya ada pada kondisi arus lalu lintas yang masih kerap macet sehingga bisa membuat lelah fisik.

"(Kenapa milih puncak libur hari ini?) kita memang sering ke sini sih, walau macet juga, (kapok?) enggak sih. Karena sebelum ke sini kita juga tahu bakalan macet ya, pastilah kalau ke atas itu macet, rekayasa lalin buka tutup pasti ngalamin," ungkapnya.

Baca juga: 51.000 Kendaraan Masuk Jateng, Nana Sudjana: Sempat Macet

Ia pun menganggap kondisi itu tidak bagus untuk anak-anaknya.

"Macetnya aja yang bikin jenuh, kapok sih gak. Tapi ya tetap aja kita seneng datang ke sini, semua orang pun mengeluhnya macet itu aja," ujar.

"Saran saya sih jalan diperlebar supaya macetnya bisa teratasi," imbuhnya.

 

Hal serupa juga disampaikan oleh Dicky (35), wisatawan asal Parung Panjang, Bogor, yang berangkat menggunakan sepeda motor bersama keluarga kecilnya berboncengan tiga menuju vila yang berada di wilayah Cisarua.

"Sudah dari kemarin kita wisata di Puncak dan ini mau balik. Dari kemarin sih macet parah ya, apalagi kalau pakai mobil tuh pasti lebih parah lagi," ujar Dicky.

Baca juga: Macet Panjang di Jambi karena Truk Batu Bara yang Tak Kunjung Tuntas

Setelah sampai di vila, keesokannya lanjut menikmati kebun teh sambil menghirup udara sejuk Puncak Bogor.

"Ya saya nyari yang adem, kalau wisata ke Jakarta kan macet, terus di Parung Panjang panas, ya mending ke Puncak lah, adem, udaranya segar meskipun macet, tapi ya Alhamdulillah sih terbayarkan semua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com