Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Malapraktik di Indramayu, Polisi Bongkar Makam Korban

Kompas.com - 03/01/2024, 07:04 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sebagai informasi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MA Sentot Patrol Indramayu menjadi sorotan setelah ibu dan bayinya meninggal saat proses persalinan.

Kartini (23) warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu meninggal bersama dengan bayinya pada Selasa (19/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Pihak keluarga memilih lapor polisi karena menduga adanya malapraktik saat persalinan Kartini.

RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, akhirnya buka suara terkait dugaan tersebut.

Dirut RSUD MA Sentot Patrol, dr Ndaru mengklaim pihaknya menangani bayi tersebut sesuai prosedur operasi standar.

"Awalnya kami mendapat pasien rujukan dari puskesmas, diprediksi oleh puskesmas ada pasien) dengan kelainan PB," ujar dia saat konferensi pers di rumah sakit setempat, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Anak Meninggal Diduga karena Malapraktik, Ayah Korban: Generasi Kami Putus

Ndaru menjelaskan, di RSUD MA Sentot Patrol, pasien dilayani sesuai prosedur medis yang semestinya.

Dia juga mengklaim sudah melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan ibu dan bayinya tersebut.

"Tapi kenyataannya, hasilnya (pasien) tidak bisa diselamatkan," ujar dia.

Bidan maupun tenaga medis yang menangani pasien disebutnya sebagai petugas yang berpengalaman.

"Ke depan kita akan melakukan evaluasi, tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, termasuk pelayanan juga," ujar dia.

Terkait laporan keluarga Kartini ke polisi, pihaknya mengaku akan kooperatif.

"Kita akan kooperatif, kita juga tidak akan menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya," ujar Ndaru.

Rumah sakit ditegaskan akan membantu polisi saat proses penyelidikan. Selain akan kooperatif, RSUD MA Sentot Patrol juga akan melakukan mediasi dengan keluarga pasien.

"Karena bagaimana pun rumah sakit sangat bertanggungjawab soal pasien yang dirawat, intinya ini menjadi pelajaran yang berharga dan nantinya ini agar kita bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik," ujar dia.

Baca juga: Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia, Keluarga Geruduk RS Hermina Podomoro

Versi keluarga

Sementara itu Tarsun (30), suami Kartini berharap polisi bisa mengusut tuntas kematian istri dan anaknya saat persalinan.

Saat kejadian, pihak keluarga sempat melakukan siaran langsung di media sosial hingga akhirnya kematian Kartini dan bayinya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 21 menit 16 detik yang beredar tersebut, Tarsun hanya mampu terduduk lemas sembari bercucuran air mata.

Saat melakukan melapor ke polisi didapingi pengacar, terlihat kesedihan di raut Tarsun, pria yang baru saja kehilangan istri dan anak pertamanya itu.

"Pas sampai RS MA Sentot Patrol itu sama sekali gak dilayani, sampai 2-3 jam baru ditangani, itu juga sebentar," ujar dia saat ditemui di Polres Indramayu.

Tarsun pun berulang kali mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak rumah sakit.

Suti, saudara korban yang sekaligus perekam video juga ikut menjelaskan. Selain pelayanan yang buruk, penanganan yang dilakukan tiga bidan rumah sakit tidak baik.

"Kan awalnya vagina (korban) bengkak, korban itu juga sudah enggak kuat, saya bilang ke tiga suster, bu sudah bu sesar saja kasihan," ujar dia.

Namun permintaan keluarga tidak ditanggapi sama sekali. Bidan yang menangani korban tetap memaksa agar korban melahirkan secara normal.

Kala itu Suti mengaku sudah tak kuasa melihat kondisi korban dan memutuskan keluar ruangan.

Setelah penanganan, darah bercucuran dari vagina korban.

Tarsun menceritakan, tindakan buruk lainnya juga terjadi saat kepala bayi sudah keluar setengahnya.

Saat itu oleh bidan, tali pusar bayi langsung dipotong hingga membuat anak pertamanya yang baru lahir tersebut langsung meninggal dunia.

"Jadi nariknya itu gak pelan-pelan, perut istri saya ditekan langsung ditarik. Bayi saya meninggal duluan, selang 15 menit istri saya juga meninggal," ujar dia.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Kasus Ibu dan Bayi Meninggal di Indramayu karena Malapraktik, Pihak RS Diperiksa Minggu Depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Bandung
5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

Bandung
Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Kematian DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi Se-Indonesia, Bupati Minta Warga Bersih-bersih

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com