Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kecelakaan Maut Truk Angkut 30 Peziarah di Bandung, 5 Orang Tewas Akibat Rem Blong

Kompas.com, 27 Januari 2024, 09:55 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Truk mengangkut 30 peziarah asal Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat mengalami kecelakaan, Jumat (26/1/2024) dini hari.

Kecelakaan maut itu bermula saat truk bernomor polisi D 8304 WY mengalami rem blong saat melewati jalan menurun di Jalan Raya Saguling, Kampung Saleos, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Berikut ini sejumlah fakta kecelakaan maut truk yang angkut 30 peziarah tersebut.

1. Kesaksian warga sekitar

Aep Dayeng (45), warga sekitar lokasi kejadian, mengatakan, sempat mendengar suara dentuman pada Jumat dini hari.

Dia kemudian mendatangi sumber suara dan melihat ternyata suara berasal dari truk yang mengalami kecelakaan.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Truk Angkut 30 Peziarah di Bandung Barat yang Tewaskan 5 Orang, Rem Sempat Rusak

"Jadi saya mau tidur, tiba-tiba dengar seperti suara pohon tumbang. Saya cek keluar rumah, ternyata itu truk kecelakaan. Jadi terbalik terus posisi terakhirnya itu berdiri lagi," ujar Aep.

Aep merupakan orang pertama yang tiba di lokasi kecelakaan.

Dia menyaksikan orang-orang sudah dalam kondisi berhamburan di jalan, termasuk penumpang anak-anak.

Sementara truk itu dalam keadaan ringsek lantaran jungkir balik di jalan yang menurun.

"Yang pasti dari atas (jalan menurun) itu sepertinya enggak bisa ngerem, lalu terbalik tapi berdiri lagi. Soalnya saya dengar suara keras. Korban tergeletak di jalan, banyak yang luka. Saya fokus nolong korbannya," ujar Aep.

"Penumpangnya ada dewasa sama anak-anak. Pada menjerit-jerit, saya selamatkan dulu yang tergencet di bawah ban. Kalau meninggal atau enggaknya kurang tahu, setelah itu saya bantu korban lainnya," kata Aep menambahkan.

2. 5 orang tewas

Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto mengatakan, data sementara, ada lima peziarah meninggal dunia, 10 orang mengalami luka berat akibat benturan, dan sisanya luka ringan.

"Kejadiannya sekitar jam 00.30 WIB. Mengangkut rombongan peziarah, penumpangnya sekitar 30 orang. Korban 5 meninggal dunia, 10 luka berat, dan 15 luka ringan," ungkap Sudirianto saat dihubungi, Jumat (26/1/2024).

Lima penumpang yang meninggal dunia di lokasi, langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga. Sementara puluhan penumpang yang mengalami luka berat dan ringan, masih mendapat perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Penumpang Teriak Innalillahi Saat Truk Alami Kecelakaan Maut di Bandung Barat

"Korban ada yang dirujuk ke RSHS, lalu ke RS Cahya Kawaluyan, dan ke Klinik Asy Syifa Cipatat. (Korban) meninggal sudah dibawa pihak keluarga langsung," kata Sudirianto.

3. Kondisi jalan gelap dan rem blong

Dari hasil olah TKP, kecelakaan yang menewaskan 5 penumpang terjadi di lokasi jalan yang menurun dan berkelok.

Polisi menduga, kecelakaan itu disebabkan karena gagalnya sistem pengereman atau rem blong.

"Saya bisa sampaikan bahwa analisa awal adalah adanya kegagalan sistem rem dari kendaraan tersebut," ungkap Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Afandi di lokasi kejadian.

Edwin mengatakan, sedikitnya ada empat faktor penyebab yang mengakibatkan kecelakaan maut truk bernomor polisi D-8304-WY di lokasi tersebut.

"Kita identifikasi di lapangan yang pertama adalah faktor kendaraan, kedua faktor pengemudi, ketiga faktor lingkungan yaitu kurangnya penerangan, keempat faktor jalan agak rusak sehingga kendaraan akan terkendala dengan kecepatan tinggi," kata Edwin.

Meski demikian, polisi masih harus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kecelakaan sampai jungkir balik.

4. Kesaksian korban selamat

Baca juga: Rawan Eksodus Pemilih, 10 TPS di Bandung Bakal Diawasi Ketat Bawaslu

Iroh (50) tak pernah menyangka jika ziarah makam yang dilaksanakan puluhan warga Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akan berakhir duka.

Sedikitnya ada 36 orang dari mulai anak-anak hingga dewasa yang ikut bertolak ke Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur untuk berziarah menumpangi truk engkel dengan bak terbuka.

"Ada 36 orang yang naik. Ibu naik di bak belakang. Ada juga yang berangkat naik motor ada yang naik angkot. Tapi yang naik truk ada 36 orang," ujar Iroh saat ditemui di Klinik Assyida, Saguling, Bandung Barat, Jumat (26/1/2024).

Sesampainya di makam, truk yang mereka tumpangi mengalami kendala. Sang sopir lantas memeriksa kendaraan dan memperbaiki trouble pada truk engkel tersebut.

Sementara rombongan peziarah bergegas menuju lokasi makam untuk melaksanakan ritual ziarah.

Pelaksanaan ziarah berjalan hidmat, doa-doa terpanjat dengan khusyu, sementara anak-anak mengikuti orangtuanya mengaminkan lantunan doa.

Pelaksanaan ziarah berjalan tanpa hambatan, hingga mereka bersiap untuk kembali pulang ke kampung halaman.

"Waktu berangkat dari sini juga mobil sudah terasa rusak, pas sampai Cianjur itu sopirnya langsung memperbaiki dulu bagian remnya. Itu sekitar sejam diperbaikinya," papar Iroh.

5. Detik-detik kecelakaan

Suasana gelap itu diperparah dengan kondisi jalan yang rusak parah. Tak jarang roda truk masuk ke lubang jalan mengagetkan para penumpang.

Setibanya di kontur jalan yang menurun dan berkelok, kendaraan melaju terlalu mepet ke sebelah kiri.

Sopir yang tidak terlalu awas penglihatannya karena gelap spontan langsung membanting stir ke sebelah kanan.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Maut di Bandung Barat | TNI AL Tenggelamkan 3 Kapal Patroli Berusia Tua

Sopir pun kehilangan kendali lantaran jalan tiba-tiba menurun ke bawah. Truk itu oleng ke kanan dan ke kiri hingga menginjak jalan yang rusak kemudian terpelanting dan bum, kecelakaan tak terhindarkan.

"Posisi penumpangnya itu pada duduk, kan biasanya berdiri. Nah pas kejadian itu truknya oleh terus terguling, saya tiba-tiba di kolong mobil. Yang lain itu terlempar," jelas Iroh.

Semua penumpang di bak truk terlempar entah kemana. Tubuhnya membentur ke sana kemari tak terkendali.

Bak sebuah film Hollywood, truk itu jungkir balik dan berhenti dalam kondisi melintang menutup jalan.

"Saya luka di kepala sama kaki. Enggak tahu kena apa. Yang jelas terjatuh dari truknya, tiba-tiba saya berada di kolong mobil," kata Iroh.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau