Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Warga Bandung Demo di Gedung Sate, Tuntut Pemerintah Bersikap Netral

Kompas.com - 07/02/2024, 17:50 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Sejumlah mahasiswa dan masyarakat Bandung Raya menggelar aksi unjuk rasa bertajuk selamatkan demokrasi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).

Aksi gabungan mahasiswa yang berasal dari 15 kampus dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini menyoroti pelanggaran demokrasi dan etika pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Massa sempat mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Ribuan Buruh Asal Kabupaten Bandung Ajak Buruh Lain ke Gedung Sate

Selain itu, mereka juga sempat membakar ban sebagai bentuk protes terhadap rezim Presiden Joko Widodo.

Koordinator aksi Ilyasa Ali Husni (26) mengatakan, aksi ini merupakan akumulasi dari sikap masyarakat yang muak terhadap campur tangan pemerintah pada kontestasi Pemilu 2024.

Aksi ini juga merespons sikap dari guru besar yang berasal dari berbagai kampus di Tanah Air yang menilai demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran karena intervensi pemerintah pada pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan.

"Ini ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan Jokowi dan menyambut dari guru besar dan kampus bahwa hari Indonesia makin carut marut demokrasinya," ujar Ilyasa di lokasi.

Mahasiswa dan masyarakat membacakan Maklumat Jawa Barat sebagai bentuk protes kepada pemerintah di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Mahasiswa dan masyarakat membacakan Maklumat Jawa Barat sebagai bentuk protes kepada pemerintah di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, banyak pelanggaran yang terjadi selama kepemimpinan Jokowi. Bahkan, dinilainya paling buruk selama sejarah demokrasi Indonesia.

Baca juga: Desak Bey Machmudin Revisi Kepgub UMK 2024, Buruh Jabar Kepung Gedung Sate

Aksi ini disebut merupakan bentuk upaya penyelamatan demokrasi dari penyelewengan-penyelewengan yang selama ini terus terjadi. 

"Dalam rangka penyelamatan demokrasi dengan menuntut untuk adili seluruh penghianat konstitusi serta pejabat niretika yang menghancurkan negeri ini demi kepentingan individu," terang Ilyasa.

Dia menambahkan, dalam menanggapi kesewenang-wenangan dan kegagalan pemerintah, mahasiswa dan masyarakat Jabar mengeluarkan 'Maklumat Jawa Barat' mendesak pemerintah bersikap netral pada Pemilu 2024.

"Pemilu curang yang telah dilakukan berpotensi menjadi kejahatan terbesar terhadap demokrasi. Hal ini karena kekuasaan presiden dan jajarannya tidak menunjukan sikap netralitas sebagai pejabat publik," kata Ilyasa.

 

Adapun kelima poin maklumat itu, sebagai berikut: 

1. Tolak Pemilu curang 2024.

2. Pemakzulan Presiden Joko Widodo.

3. Menuntut mundur seluruh kabinet Joko Widodo.

4. Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

5. Mendesak DPR untuk mengaktifkan hak angket dan hak interpretasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com