Sempat dikabarkan bawa para korban tenggelam saat sedang sedang mengikuti kegiatan Pramuka berupa Sarat Kecakapan Umum (SKU).
Mereka berjalan bersama mencari jejak dengan melintasi jalan petak sawah dan juga menyusuri sungai.
Namun berdasarkan keterangan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Cabang Kabupaten Indramayu, Jajang Sudrajat, kegiatan tersebut bukanlah kegiatan pramuka melainkan olahraga sekolah.
Kesimpulan ini didasari pada investigasi yang dilakukan tim Kwarda Pramuka usai membantu proses pencarian korban.
"Kami sampaikan itu murni kegiatan sekolah. Sekali lagi, itu murni kegiatan sekolah," ujar Jajang, Senin (19/2/2024).
Baca juga: 3 Siswi SD di Indramayu Tenggelam di Sungai Saat Ikut Pramuka, 2 Meninggal Dunia
Ada beberapa alasan, sambung Jajang, yang menjelaskan kegiatan tersebut bukanlah kegiatan pramuka.
Pertama pelaksanaan kegiatan itu berlangsung saat jam pelajaran sekolah, sementara pramuka, seharusnya dilaksanakan di luar jam pelajaran, karena merupakan ekstrakulikuler.
Kedua, siswa siswi SDN 1 Lajer yang berkegiatan tersebut tidak sedang memakai atribut pramuka, melainkan pakaian olahraga sekolah.
Dan, alasan ketiga kegiatan tersebut berjudul pegasus atau pasukan khusus pramuka. Jajang menegaskan, di pramuka tidak mengenal adanya kegiatan pasukan khusus pramuka.
Lalu, kegiatan Pramuka pun terpisah dan tidak bisa digabungkan antar golongan.
"Sementara kejadian ini digabungkan, yaitu anak kelas IV dan kelas V SD. Jadi, kami menyimpulkan sekali lagi, ini bukan kegiatan pramuka, tetapi kegiatan murni sekolah," tegas Jajang.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor: Glori K. Wadrianto, Reni Susanti, Sari Hardiyanto, Andi Hartik), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.