Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Ricuh Beras Murah, Pemkot Cirebon Berlakukan Antrean Kupon

Kompas.com - 23/02/2024, 14:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Jawa Barat, mengubah pola transaksi pembelian beras murah SPHP di tiap kegiatan operasi pasar.

Mereka membuat dua kelompok antrean dengan pola kupon atau karcis untuk menghindari potensi kericuhan lantaran berebut beras di depan meja transaksi.

Cara penggunaan kupon ini mulai dilakukan pemerintah pada kegiatan operasi pasar di halaman Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (23/2/2024) pagi.

Baca juga: Harga Beras di Magetan Naik Jadi Rp 16.000 Per Kg, Pemkab Siapkan Operasi Pasar

Pantauan di lokasi, sejumlah warga sudah memadati halaman Alun Alun Keraton Kasepuhan. Mereka mengantre di dua kelompok barisan yang berbeda.

Pertama, mereka mengantre di kelompok peserta untuk mendapatkan tiket atau kupon.

Setelah mendapatkan kupon, mereka harus pindah ke antrean kelompok kedua, untuk menukarkan kupon sambil membayar uang senilai harga beras yang dibeli.

Baca juga: Cerita Ibu dan Bayi Selamat dari Reruntuhan Pohon Besar di Cirebon

Satu pack beras berisi lima kilogram seharga Rp 52.000 atau Rp 10.400 per kilogram. Warga hanya diperbolehkan membeli mekasimal dua pack atau 10 kilogram.

Petugas pengatur kupon sempat kewalahan karena tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan beras murah SPHP.

Siasat pola transaksi menggunakan kupon ini dilakukan guna menghindari potensi kericuhan yang terjadi saat warga hendak membeli beras murah SPHP.

Di beberapa daerah lainnya, warga berebut karena takut tidak kebagian dan kehabisan.

Salah satu warga Desa Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Mega, rela datang ke lokasi sekitar jam 06.00 WIB.

Dia dan warga lainnya harus menunggu dua jam hingga operasi beras murah dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Mega juga harus menempuh jarak 8 kilometer dengan naik motor dari rumahnya ke lokasi. Informasi ini dia dapatkan dari media sosial yang telah ramai menginformasikan adanya operasi beras murah di Keraton Kasepuhan.

"Tadi sampai sini jam 06.00 WIB, mulainya jam 08.00 WIB, nunggu dua jam. Dari Desa Suci Mundu, sengaja ke sini untuk beli beras murah daripada di warung sudah Rp 18.000 satu kilo. Dari malem sudah ramai di media sosial," kata Mega saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Di sini, dia membeli dua buah pack beras SPHP seberat 10 kilogram. Beras ini akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhan makan empat orang di rumah. Yakni dirinya, suaminya, dan dua orang anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com