“Justru kalau mau bicara jujur, "operasi-operasi personal maupun komunal" itu dilakukan di Pileg,” tutur Dedi.
Dalam Pileg, lanjutnya, persaingan tidak hanya terjadi antar partai tetapi juga berlangsung di internal partai, karena setiap calon memperebutkan kursi legislatif dari setiap Dapil.
Dia mengungkapkan, banyak oknum Caleg yang berusaha mengubah raihan suara dengan berbagai cara, seperti mengubah suara partai menjadi suara pribadi atau bahkan mengambil suara dari partai lain.
“Ada yang ingin mengubah suara partai jadi pribadi, ada yang ingin menggeser suara partai lain, terutama yang tidak lolos, menjadi suara untuknya,” bebernya.
Kondisi inilah yang menurut Dedi seharusnya menjadi perhatian semua pihak, ketimbang terus-menerus menuduh adanya kecurangan pada Pilpres 2024 yang sejak awal telah menjadi fokus bersama.
Baca juga: Pengelola Yayasan ODGJ Sebut Ada Caleg yang Berutang 1 Miliar dengan Jaminan Rumah tapi Kalah Suara
Karena itu, Dedi meminta semua pihak saling menjaga sikap dan ucapan untuk menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
Dia pun berharap setiap informasi yang diterima dapat ditelaah terlebih dahulu sebelum digulirkan dan menjadi bola liar di tengah masyarakat.
“Saya katakan, Pilpres tidak curang, keriuhan justru terjadi pada Pileg, baik antar individu maupun antar partai,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.