Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Regenerasi Petani...

Kompas.com - 05/03/2024, 19:33 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Endang Solihin mengatakan, menjadi petani saat ini bukan pilihan terbaik bagi banyak orang.

Jika ada pekerjaan yang lebih baik, banyak petani pasti lebih memilih bekerja di sektor lain.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras Justru Bikin Petani Makin Melarat, Kok Bisa?

“Memang tidak menguntungkan. Padahal kalau dibilang modal, tidak kalah sama pedagang. Petani perlu lahan (sawah) yang sekarang harganya sudah tinggi. Belum lagi biaya operasi buat pupuk dan ongkos kerja,” kata Endang saat ditemui di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Selasa (5/3/2024).

Tak ada regenerasi

Endang menyebut, saat ini hampir 60 persen masyarakat Garut berprofesi sebagai petani padi. Namun, hal itu karena memang tidak ada pilihan.

Baca juga: Petani Menjerit karena Tengkulak, Terjepit karena Lahan Menyempit

Selain itu, banyak generasi muda tidak melirik profesi ini karena tak menguntungkan.

Contohnya saja, meski harga beras saat ini naik, tapi para petani di Garut belum bisa mendapat untung karena mereka baru memasuki musim tanam.

Diperkirakan pertanian di Garut mulai memasuki masa panen pada akhir Maret atau awal April. Namun, harga beras bisa jadi sudah turun.

Di mana pemerintah?

Endang menyoroti kurangnya keberpihakan pemerintah kepada petani.

"Petani (padi) sekarang mah menunggu 'mati' saja karena sudah tidak punya harapan lagi. Tidak ada program yang jelas-jelas menguntungkan petani. Coba kalau dana bansos kemarin dipakai buat subsidi pupuk, petani makin bergeliat,” katanya.

Endang merasa bingung melihat bagaimana pemerintah mengelola ketahanan pangan.

Apalagi bicara swasembada beras yang menurutnya hanya pernah terjadi di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

“Dulu, zaman Soeharto bisa swasembada beras karena penduduknya hanya 135 juta dan lahan pertanian luas. Sekarang, jumlah penduduk dua kali lipat, luas sawah semakin berkurang,” katanya.

Pembukaan lahan pertanian baru, menurut Endang, bukan hal yang mudah. Termasuk regenerasi petani, karena pertanian tidak memberikan jaminan kesejahteraan.

Hal ini yang membuat Endang cemas dan melihat petani saat ini sama halnya dengan menunggu kematian.

“Kalau memang benar pemerintah mau bantu petani dan swasembada beras, buat program yang menguntungkan petani. Harga pupuk murah, barangnya gampang didapat, biar petani bergeliat dan semangat menanam padi,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com