Deni merinci data terbaru yang dirilis tim pendataan, yakni banjir merendam 42.617 unit rumah yang dihuni sebanyak 160.414 jiwa dengan 35.720 kepala keluarga, dan 2.869 jiwa di antara mengungsi.
Sebanyak dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam musibah banjir ini.
"Kondisi banjir terparah berada di Kecamatan Waled, karena berdekatan langsung dengan bagian hulu di Kabupaten Kuningan, tapi hari ini sudah mulai surut. Yang belum surut di bagian hilir, yakni Kecamatan Gebang," kata Deni saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Ciledug.
Baca juga: Banjir Rendam Jalur Pantura Cirebon, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Berdasarkan data, banjir kali ini, tambah Deni terjadi setelah intensitas hujan yang sangat deras di banyak wilayah, yakni Kabupaten Cirebon dan juga Kabupaten Kuningan yang berada di wilayah hulu.
Intensitas hujan yang tinggi ini membuat debit aliran sungai meningkat drastis dua kali lipat.
Contohnya debit di Sungai Ciberes yang berada di Desa Ciuyah, Kecamatan Waled.
Bendungan ini biasanya mencapai 70 sentimeter di titik permukaan air, tapi meningkat menjadi 140 sentimeter yang melebihi kapasitas sungai, sehingga limpas atau meluap ke seluruh pemukiman sekitar. Hal sama juga terjadi di sungai lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.