"Ya alhamdulillah. alhamdulillah. alhamdulillah meningkat. Biasanya tergantung permintaan rata-rata lima kuintal, sekarang hampir enam kuintal. Paling ramai hari ini dan kemarin," kata Samini.
Hebatnya, kata Samini, peningkatan penjualan ini rata-rata dari pembelian konsumsi untuk sendiri.
Pasalnya, beberapa pelanggan yang biasa membeli untuk kebutuhan warung makan, bakso, mie ayam, tidak jualan, karena puasa.
Samini menyebut hari ini, dia menjual di angka Rp 38.000 dari yang sebelumnya pada pekan lalu Rp 34.000.
Kenaikan harga ini disebabkan banyaknya permintaan warga untuk puasa pertama.
Sebagaimana biasanya, dia memprediksi harga ayam akan turun lagi mulai besok atau lusa, dan kembali merangkak naik menjelang lebaran nanti.
Ketiban berkah ini juga dialami Yani, penjual daging ayam yang berada di bagian dalam Pasar Sumber.
Dia mendapatkan beberapa pesanan di hari ini dan juga kemarin. Jumlah total penjualan hari ini mencapai 500 kilogram dari yang biasa 300-400 kilogram.
"Alhamdulillah 'meremaan' mas. 'Meremaan' itu ramai penjualan. Banyak yang beli. Meski harga lagi naik, ya tetap ada yang beli karena butuh buat buka puasa nanti," kata Yani.
Yani menyadari permintaan naik ini bersifat momentum, yakni pada hari hari tertentu. Sebagai pedagang ini dapat menutup kekurangan untung kemarin saat penjualan sedang sepi.
Sebagai penjual daging ayam yang sudah lima tahun berdagang, Yani menyebut, harga stabil lebih menguntungkan dibanding harga yang naik tinggi, karena pedagang harus mengeluarkan modal besar namun mendapatkan untung sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.