Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Kompas.com - 25/04/2024, 07:47 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penangulanan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2023 naik 52 persen.

Hal tersebut disebabkan perubahan iklim sehingga memberikan dampak pada tingginya bencana alam di Indonesia.

"Angka bencana pada tahun 2023 sebanyak 5.400 kejadian. Angka ini naik 52 persen dari tahun sebelumnya dikarenakan perubahan iklim, urbanisasi, serta perubahan tata guna lahan," ujar Suharyanto dalam Rakornas BNPB di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Meski angka bencana alam meningkat, dari sisi korban meninggal dunia, luka, hingga kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat dampak bencana menurun cukup siginifikan.

"Korban jiwa meninggal, hilang dan luka-luka di tahun 2023 turun 36 persen, dari 9.628 jiwa pada tahun 2022 menjadi 6.061 jiwa. Demikian juga dengan angka kerusakan infrastruktur yang di tahun 2022 sebesar 97.891 unit turun menjadi 35.933 unit atau menurun sebesar 63 persen," kata Suharyanto.

Dia menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada 2023 menurun. Bahkan pada periode El Nino, moderat area yang terbakar seluas 1,16 juta hektar.

Baca juga: Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Hal ini berarti luas lahan terbakar tahun 2023 berkurang 27 persen dibanding periode El Nino lemah di tahun 2019 yang mencapai 1,6 juta hektar.

"Pendampingan dan upaya pencegahan sejak awal serta optimalisasi teknologi modifikasi cuaca mampu menekan eskalasi kebakaran hutan dan lahan, sehingga di tahun 2023 tidak ada asap yang menyeberang melintasi batas negara," ucap dia.

Dia menjelaskan, turunnya jumlah dampak akibat bencana alam ini tak lain karena BNPB bersama pemangku kebijakan lainnya terus berupaya meningkatkan teknologi dan mitigasi.

"Dengan mempedomani arahan Bapak Wakil Presiden tentang pentingnya aspek pencegahan, BNPB bersama KLHK, BMKG, BRIN, TNI, Polri, dan unsur masyarakat lainnya telah berhasil menekan luas lahan terbakar akibat Karhutla," kata Suharyanto.

Suharyanto mengungkapkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini harus disikapi dengan berbagai kebijakan yang mampu menjawab tantangan tersebut.

Selain itu, perencanaan, antisipasi, dan juga pencegahan harus didukung oleh inovasi dan teknologi yang secara cepat bisa merespons hal tersebut. Sehingga dampak dari bencana alam bisa semakin ditekan.

"Terjadinya perubahan iklim semakin terasa, membuat dampak bencana semakin signifikan. Keselarasan antara strategi dan kebijakan yang mampu menjawab tantangan perencanaan untuk antisipasi, pencegahan, dan kesiapsiagaan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respon cepat dalam menunjang ekosistem aksi dini di tingkat masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com