Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Kompas.com - 26/04/2024, 06:35 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Puluhan korban penipuan investasi rugi sampai Rp 52 miliar. Pelaku merupakan pasangan suami istri (pasutri) berusia muda asal Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Para korban pun menyatroni rumah pelaku. Mereka menagih uang yang disetorkan untuk investasi pengadaan barang di Perumahan Viola, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (24/42024) malam. 

Mereka nekat menyatroni rumah itu karena sudah jengkel pasutri 0 (32) dan SDM (31) sulit dihubungi dan tidak beritikad baik dengan melarikan diri sejak 1 April 2024 lalu. 

Baca juga: Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Asya Nissa (26), salah seorang korban mengaku, awalnya kedua pelaku mengajak kerja sama investasi pengadaan souvenir salah satu provider seluler nasional, seragam Korpri, dan parsel lebaran untuk instansi pemerintahan. 

"Kalau saya pribadi awalnya lancar dan berjalan 4 tahun. Tapi, saat beberapa pekan terakhir meminta lagi ke saya 970 juta untuk modal, kedua pelaku malah menghilang dan kabur. Ternyata ke sininya, saya baru tahu total korban pasutri itu ada 27 orang semuanya dan total sampai Rp 52 miliar uang kami dibawa kabur pelaku," jelas Asya di rumahnya, Kamis (25/4/2024). 

Asya bersama puluhan korban lainnya berinisiatif mendatangi rumah korban dan orangtuanya di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, untuk mencari kedua pelaku. 

Baca juga: Jadi Korban Penipuan Paket Buka Puasa untuk Masjid Sheikh Zayed, Pengusaha Katering Terlilit Utang

Hasil perbincangan para korban, lanjut Asya, sebagian besar korban baru menyerahkan sejumlah uang dan tak pernah menerima hasil keuntungan dari pelaku. 

"Nah, kalau (korban) yang baru ada yang baru satu minggu. Kalau total kerugian semuanya hampir 52 miliar ya, dari 27 orang korban. Pelakunya kabur, soalnya udah gak bisa dikontak sama sekali sejak tanggal 1 April kemarin," tambah dia. 

Tak hanya itu, pasutri ini sempat meminjam uang kepada seluruh korban sebelum kabur, bukan untuk investasi. Asya pun meminjamkan uang Rp 20 juta.

"Sebelum menghilang, dia minjam uang dulu ke aku. Jadi, korban semuanya dipinjam uang dulu sebelum dia kabur. Pelakunya suami istri bercadar, berpakaian syar'i," kata dia. 

Selama ini, Asya mengaku belum melaporkan kejadian ini ke Kepolisian untuk ditindak lanjut sesuai ketentuan hukum. 

Soalnya, dengan beberapa korban lainnya menunggu musyawarah keluarga pelaku yang berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. 

Namun, ada beberapa korban lainnya yang sudah melapor ke polisi sendiri-sendiri. 

"Udah ada sebagian yang laporan (ke polisi). Nah, kenapa kita sebagian lagi belum laporan, karena masih ada musyawarah dengan keluarganya untuk pertanggungjawabannya," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polresta Tasikmalaya, Ipda Jajang Kurniawan mengaku, sampai saat ini belum ada laporan dari para korban ke pihak Kepolisian terkait kasus tersebut. 

Namun, pihaknya telah mendapatkan informasi sebatas dari pemberitaan dan informasi media sosial yang beredar.

"Kalau laporan resmi ke Kepolisian belum ada sampai hari ini (kasus dugaan penipuan investasi)," singkatnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/4/2024). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com