Namanya masuk ke dalam daftar pendukung sebagai syarat bakal calon bupati independen untuk maju di Pilkada 2024.
“Saya tidak tahu apa-apa. Kaget aja tiba-tiba dicatut nama saya. Tidak pernah ada yang datang ke sini atau calon terkait datang ke sini pun tidak,” sebutnya.
Riska sangat menyayangkan data pribadinya bocor dan dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan politik.
Padahal sehari-harinya ia hanya seorang guru honorer yang tidak pernah berurusan dengan urusan politik.
“Sehari-hari saya mengajar di MI sebagai guru honorer. Jadi jangankan menyertakan dukungan, ikut-ikutan politik saja tidak pernah. Jelas kesal identitas saya dicuri dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Inginnya dihapus,” tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini KPU Bandung Barat tengah melaksanakan verifikasi faktual setelah merampungkan tahapan verifikasi administrasi untuk calon kepala daerah jalur perseorangan atas nama pasangan Sundaya-Aa Maulana.
Dari hasil verifikasi administrasi, jumlah daftar pendukung tercatat sebanyak 94.837 KTP pendukung. Dari jumlah itu KPU melaksanakan verifikasi faktual untuk menguji kebenaran data pendukung tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang