Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Parkir di Bandung Bisa Pakai QRIS, DPRD: Rawan Disalahgunakan

Kompas.com, 7 Oktober 2024, 19:14 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Rencana pembayaran parkir on the street menggunakan barcode scan atau QRIS, di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), mendapat sorotan dari sejumlah warga.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusman menilai, rencana tersebut rawan disalahgunakan.

Pasalnya, dia mengatakan, rompi dengan barcode scan yang nantinya digunakan oleh juru parkir resmi bisa ditiru oleh orang tidak bertanggung jawab.

Andri menjelaskan, rompi serupa mudah dibeli di mana saja, sedangkan barcode scan atau QRIS juga bisa dibuat sendiri.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Andri menyampaikan, pihaknya akan mengusulkan penggunaan mesin EDC.

Baca juga: Pemprov Jateng Buka 4.181 Formasi PPPK 2024, Berikut Informasinya...

"Jangan sampai seperti, contoh, pernah dengar kencleng masjid pakai QRIS, dan QRIS-nya diganti oleh seseorang dengan QRIS pribadi, sehingga masuknya ke rekening pribadi," kata Andri, Senin (7/10/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Perlukah inovasi bayar parkir via QRIS?

Menurut Andri, inovasi pembayaran parkir menggunakan QRIS memang perlu dilakukan di Kota Bandung.

Karena dengan begitu, terangnya, kebocoran pendapatan daerah dari sektor parkir bisa ditekan.

Apalagi saat ini, lanjut Andri, pemerintah daerah dituntut meningkatkan potensi pendapatan yang ada di daerahnya untuk keperluan pembangunan.

"Memang diperlukan sistem transaksi pembayaran parkir yang terintegrasi langsung ke kode rekening kas penerimaan pendapatan daerah," tandasnya.

Baca juga: Oknum PNS Tersangka Kasus Penipuan Fun Bike Jogja Diusulkan Dipecat

Sebelumnya, Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Parkir Kota Bandung sedang menyiapkan inovasi pembayaran parkir menggunakan QRIS atau barcode scan.

Kepala BLUD Parkir Kota Bandung, Yogi Mamesa menyatakan, pihaknya telah menyediakan 25 rompi ber-barcode scan untuk juru parkir di kawasan Banceuy dan Jalan ABC, Kota Bandung, Jabar.

"Untuk uji coba, kami adakan di dua lokasi dahulu. Insyaallah kalau misalnya tiga bulan ke depan ada perubahan atau peningkatan, akan bergeser ke jalan-jalan yang lain," ujar Yogi, Rabu (2/10/2024).

Yogi mengungkapkan, inovasi ini dilakukan untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah dari sektor parkir on the street yang terus naik dalam tiga tahun terakhir.

Baca juga: Begal di Lampung Kalungkan Golok ke Driver Ojol Sambil Bilang, Maaf Ya, Mas

Berdasarkan data BLUD Parkir Kota Bandung, total pendapatan parkir on the street pada periode 2021 mencapai Rp 6,5 miliar, Rp 9 miliar pada 2022, dan pada 2023 mencapai Rp 11 miliar.

Meski begitu, dia menekankan, metode pembayaran parkir yang sudah ada tetap dapat digunakan oleh masyarakat.

"Untuk pembayaran, mesin parkir tetap bisa digunakan karena mesin parkir juga upaya kami menaikkan pendapatan. Kami tambah lagi sekarang melalui QRIS, mudah-mudahan pendapatan semakin meningkat," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Bandung
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Bandung
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Bandung
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau