Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsil Ciptakan Pembersih Lensa Mikroskop Murah untuk Praktikum SMA

Kompas.com, 11 Oktober 2024, 22:01 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Dosen Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil menciptakan alat pembersih lensa mikroskop yang dapat memudahkan pelajaran Biologi bagi pelajar.

Selama ini, pemeliharaan lensa mikroskop sering terabaikan di laboratorium sekolah, yang menjadi salah satu penghambat penerapan mata pelajaran jurusan IPA di tingkat SMA.

Tim Dosen Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsil ini dipimpin oleh Doktor Romy Faisal Musthofa, dengan anggota Doktor Dani Ramdani dan Dadan Yogaswara M Kes.

Para pakar ilmu Biologi dari universitas negeri terbesar di Priangan Timur ini telah mengaplikasikan inovasi mereka dengan memberikan manfaat kepada seluruh guru Biologi SMA di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: Mahasiswa UMM Ciptakan Alat Deteksi Dini Rematik Melalui Kuku

Hasilnya, hampir 97 persen guru Biologi di daerah tersebut merasa terbantu dengan adanya alat pembersih lensa mikroskop ini.

"Inovasi tim kami ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para guru Biologi dan siswa agar lebih sering menggunakan mikroskop dalam pelajaran praktikum Biologi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia," jelas Ketua Tim, Doktor Romy, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi acara, Jumat (11/10/2024).

Romy menambahkan, mikroskop merupakan alat utama dalam pembelajaran Biologi yang berperan penting dalam memfasilitasi pemahaman mendalam terhadap struktur dan fungsi organisme serta fenomena biologis lainnya.

"Mikroskop memungkinkan siswa melihat struktur dan proses biologis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang," tambahnya.

Dengan dasar tersebut, timnya berinisiatif menciptakan alat untuk membantu pemeliharaan lensa yang rentan terhadap jamur dan kotoran.

"Biasanya, para guru Biologi di Kabupaten Tasikmalaya sering menghadapi tantangan dalam perawatan mikroskop, yang berdampak pada kualitas pembelajaran," ungkap Romy.

Bahan Murah dan Berkualitas

Alat pembersih lensa ini berbentuk cairan pembersih lensa dan pelumas mekanisme gerak.

Bahan dasar pembersih yang diciptakan oleh tim dosen Unsil ini terdiri dari dua jenis dengan harga yang terjangkau, yaitu cairan alkohol 70 persen yang dicampur dengan larutan pembersih kaca.

Larutan ini kemudian dimasukkan ke dalam botol tetes atau spray untuk mempermudah penggunaannya.

"Bahan pelumas mekanisme gerak mikroskop menggunakan silikon oil, yang dipilih karena tidak merusak presisi dari mekanisme gerak mikroskop, terutama pada bagian makrometer, mikrometer, dan penggeser obyek," jelas Romy.

Hal ini berbeda dengan kebiasaan umum yang menggunakan pembersih abrasif yang berisiko merusak lensa dan mekanisme mikroskop.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau