"Kita juga didasari inovasi ini setelah mengetahui hasil kajian minimnya sistem manajemen perawatan mikroskop di sekolah-sekolah. Sebagian besar sekolah di Kabupaten Tasikmalaya belum memiliki sistem pencatatan atau manajemen yang terstruktur untuk merawat mikroskop," ungkap Romy.
Tim Dosen Unsil Tasikmalaya telah memberikan pelatihan kepada guru Biologi se-Kabupaten Tasikmalaya agar mereka mampu merawat mikroskop secara mandiri, termasuk membuat produk pembersih lensa dan pelumas mekanisme gerak yang berkualitas dan murah.
Dengan keterampilan ini, guru dapat memastikan alat-alat laboratorium tetap dalam kondisi optimal dan siap digunakan dalam pembelajaran.
"Pelatihan ini mencakup penyusunan jadwal perawatan rutin, pengenalan prosedur standar operasional, serta pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan perawatan. Selain itu, setiap sekolah didorong untuk membentuk tim kecil yang bertanggung jawab atas pemeliharaan mikroskop," kata Romy.
Baca juga: Berkat Inovasi, Kelurahan Manggala Sabet Juara 1 Lomba Desa Terpadu 2024
Pelatihan ini bertujuan untuk memperpanjang usia pakai mikroskop sehingga dapat digunakan lebih lama dan lebih efektif dalam mendukung proses pembelajaran Biologi.
"Manfaatnya sangat luas, terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memastikan mikroskop yang terawat baik bisa mendukung pemahaman siswa melalui praktikum," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang