Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Disudutkan, Calon Petahana Pilkada Tasikmalaya Mengadu ke Bawaslu

Kompas.com, 24 Oktober 2024, 12:28 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim hukum calon bupati petahana nomor urut 3 Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz melaporkan berbagai dugaan pelanggaran Pilkada Kabupaten Tasikmalaya ke Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya. 

Dugaan pelanggaran itu terkait dengan netralitas Pjs Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat dan kode etik sebagai aparatur negara. Yedi dianggap memberikan pernyataan menyudutkan calon petahana sekaligus Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto terkait pembangunan infrastruktur. 

Selain itu, paslon yang diusung PDI-P, PKB dan Nasdem, itu juga melaporkan adanya dugaan pembagian paket sembako ke masyarakat dengan disertai foto salah satu pasangan calon di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

Baca juga: Pilkada Tasikmalaya Resmi Diikuti 3 Paslon, Mantan Birokrat Tantang 2 Petahana

Ketua Tim Hukum Ade-Iip, Demi Hamzah Rahadian menyayangkan posisi Pjs Bupati Tasikmalaya yang seharusnya bisa membuat ketenangan situasi pilkada dan menjaga netralitas ASN. 

Apalagi, ASN selama ini diwajibakan netral dan tak memihak ke salah satu calon dalam proses pilkada dan pemilu. 

“Pjs ini seakan peduli, tetapi malah menimbulkan kekisruhan di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Beliau seharusnya paham kondisi keuangan daerah, termasuk APBD dan PAD kita yang terbatas. Bukan malah menyudutkan bupati yang menjabat sebelumnya terkait pembangunan infrastruktur ke publik dalam pernyatannya," jelas Demi di kantornya, Kamis (24/10/2024). 

Demi menilai, komentar Pjs terkait infrastruktur tidak mempertimbangkan berbagai kebutuhan lain yang mendesak, seperti kesejahteraan guru ngaji, gaji tenaga PPPK, layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, penanganan stunting, serta kelangkaan pupuk. 

Justru, pernyataan Pjs Bupati Tasikmalaya yang baru beberapa pekan di Tasikmalaya ini, seakan tendensius tanpa pernah memberikan solusi konkret selama ini pada permasalahan di Kabupaten Tasikmalaya. 

"Ada banyak kebutuhan selain infrastruktur yang perlu diakomodir. Pjs baru di Tasik, langsung menghakimi, tanpa dia pernah berbuat sesuatu untuk Tasikmalaya. Ini tentu tidak fair sekali, apalagi saat ini lagi Pilkada," tambah Demi. 

Dengan kejadian ini, Demi mempertanyakan apakah Pjs Bupati Tasikmalaya terlibat mendukung paslon lain atau tidak. 

"Kami khawatir Pjs ini memihak dan terlibat dalam kampanye pasangan lain. Kita ada buktinya dan sudah dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya," kata dia. 

Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Juanda, membenarkan pihaknya telah menerima adanya laporan dari tim hukum paslon nomor urut 3 Ade-Iip tersebut. 

Saat ini, Bawaslu sedang mengkaji bahan laporan dan bukti-bukti terkait kasus ini. 

"Laporan sedang kami kaji dan telaah," singkat Dodi. 

Baca juga: Ade-Iip Pendaftar Terakhir Pilkada Tasikmalaya, 3 Pasangan Bakal Calon Siap Bersaing

Sementara itu, Pjs Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat belum bisa dimintai keterangan, karena tidak ada di kantornya dan selalu berkeliling ke setiap kecamatan sampai Kamis (24/10/2024) siang. 

"Belum ada agenda beliau, sesuai informasi katanya sedang berkeliling ke kecamatan-kecamatan," ujar salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya di Pemkab Tasikmalaya.

Hingg kini, Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi tuduhan tersebut kepada Pjs Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Bandung
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Bandung
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Bandung
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau