Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilkada Tasikmalaya, Tiap Calon Janjikan Modal Usaha untuk Warga Miskin

Kompas.com, 30 Oktober 2024, 18:50 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketiga pasangan calon Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berjanji akan memberi modal usaha bagi warga untuk penanggulangan kemiskinan saat debat kandidat pertama di Hotel Alhambra, Singaparna, Selasa (29/10/2024).

Apalagi, selama ini Kabupaten Tasikmalaya tercatat sebagai daerah dengan angka kemiskinan ranking 8 tertinggi di Jawa Barat.

Calon Bupati Tasikmalaya nomor urut 1, Iwan Saputra, berjanji akan memberikan modal usaha lunak dan menciptakan pekerjaan dalam mengatasi kemiskinan.

Baca juga: Debat Pilkada Tasikmalaya: 2 Cabup Sororti Jalan Hancur, Petahana Klaim 74 Persen Tuntas

Kemudian, ia berkomitmen untuk menciptakan daerah yang ramah bagi para investor agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kenapa buka lapangan pekerjaan? Pengangguran di kita sekitar 3,8 persen tercatat di 2023. Artinya, dari 100 pelamar, hanya 4 orang yang diterima bekerja. Kemudian, munculkan bisnis produktif di tiap pesantren, dan tingkatkan kesejahteraan lewat kartu Maslahat," kata Iwan.

Baca juga: Debat Pilkada Tasikmalaya Tak Pakai Panelis Lokal, Hindari Tuduhan Kongkalikong

Selanjutnya, Calon Bupati Tasikmalaya nomor urut 2, Cecep Nurul Yakin, mengaku akan menguatkan kolaborasi peran daerah, provinsi, dan pusat, serta badan usaha untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan.

Ia juga akan membuat forum badan usaha yang mengeluarkan corporate social responsibility (CSR), termasuk Baznas.

Setelah anggaran terkumpul, warga miskin akan mendapatkan modal usaha, peningkatan keahlian, dan bantuan sosial.

"Nanti wakil bupati akan jadi ketua tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK) dengan anggarannya diberikan. Daerah akan menjaga amanah kepercayaan pemerintah pusat dan provinsi. Kami Gerindra memiliki Presiden Prabowo Subianto, kami yakin akan memberikan prioritas untuk itu," beber dia.

Kemudian, Calon Bupati Tasikmalaya petahana nomor urut 3, Ade Sugianto, mengaku setuju dengan kolaborasi antar-pemerintah dari calon 2 untuk pengentasan kemiskinan.

Lagi-lagi muncul janji program bantuan modal usaha bagi warga miskin dan memberikan pekerjaan sementara.

Dalam waktu yang sama, warga miskin pun akan diberikan pendidikan peningkatan keahlian kerja agar bisa mandiri ke depannya.

"Mengurangi beban si miskin. Bantuan langsung secara tepat sasaran. Pemberian kerja sementara dan tingkatkan kemampuan keahlian kerja. Tapi, pengentasan kemiskinan ini dilakukan secara bertahap tentunya," ungkap dia.

Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 resmi diikuti tiga paslon yang memasuki masa kampanye.

Ketiganya adalah nomor urut 1, Iwan Saputra-Dede Muksit (Golkar-PAN), nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi (PPP, Gerindra, Demokrat, dan PKS), dan nomor urut 3, Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz (PDIP, PKB, dan Nasdem).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau