Penulis
Sebanyak 2,3 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Utama Indikator Politik Indonesia, Fauny Hidayat mengatakan, pasangan Dedi-Erwan meraih suara tertinggi di kelima daerah tersebut lantaran kedikenalan mereka.
"Dukungan lebih tinggi karena popularitas atau kedikenalan Dedi-Erwan juga lebih tinggi dibandingkan kandidat lain di wilayah-wilayah itu," kata Fauny kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
"Berikutnya, faktor kedisukaan," imbuhnya.
Meski begitu, Fauny menyampaikan, hasil survei tersebut masih mungkin berubah bila tiap Paslon memanfaatkan sisa waktu masa kampanye Pilkada Jabar untuk menarik dukungan warga.
Baca juga: Dari Kurikulum hingga Internet Gratis, Cara 4 Cagub Jabar Ciptakan Generasi Digital
"Masing-masing Paslon harus intensif mendatangi warga untuk tahu apa yang warga butuhkan dari calon pemimpinnya," ujar Fauny.
"Pemilih kita sudah cerdas memilih calon pemimpin yang menjadi harapan mereka," sambungnya.
Menanggapi hasil survei Indikator, Dedi Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Bandung, Cianjur, serta Cimahi.
Menurut Dedi, hasil survei tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap visi-misi dan program yang diusung oleh pasangan Dedi-Erwan.
"Semoga hal ini tetap dan terwujud pada 27 November (pemungutan suara Pilkada 2024) mendatang, sehingga nanti Jabar menjadi nanjung (makmur)," tutur Dedi kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang