Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Bandung 2024, Daftar Nama 4 Paslon dan Visi Misinya

Kompas.com, 27 November 2024, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kota Bandung, Jawa Barat, diikuti empat pasangan calon (paslon) wali Kota dan wakil walikota. 

Setiap calon memiliki latar belakang dan pengalaman dan menawarkan visi serta gagasan yang beragam. Berikut adalah profil lengkap masing-masing pasangan calon:

1. Dandan Riza Wardhana – Arif Wijaya (Nomor Urut 1)

Pasangan ini diusung PDI-P dan Partai Demokrat. Dandan Riza Wardhana dikenal sebagai figur berpengalaman di bidang tata kelola pemerintahan. 

Baca juga: Haru-Dhani Deklarasikan Satgas Antipolitik Uang di Pilkada Bandung

Dengan dukungan dua partai besar, pasangan ini diharapkan dapat membawa pendekatan kebijakan yang sistematis dan berbasis data. 

Sementara itu, Arif Wijaya hadir sebagai figur muda yang dinamis dengan komitmen untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

Baca juga: Pemungutan Suara Pilkada Jateng 2024, Ini Daftar dan Profil Paslon Cagub-Cawagub

2. Haru Suandharu–Ridwan Dhani Wirianata (Nomor Urut 2)

Pasangan ini diusung PKS dan Partai Gerindra. Haru adalah politisi senior yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD. 

Bersama Ridwan Dhani, seorang aktivis muda, pasangan ini menawarkan kolaborasi antara pengalaman legislatif dan semangat generasi muda. 

Baca juga: Ada Dugaan Politik Uang dari Salah Satu Paslon, Buruh Bandung Barat Geruduk Bawaslu dan KPU

Mesin politik PKS yang solid serta pengaruh besar Gerindra memberikan keunggulan kompetitif untuk pasangan ini, terutama di saat-saat terakhir menjelang pencoblosan.

3. Muhammad Farhan – Erwin Setiawan (Nomor Urut 3)

Pasangan ini diusung Partai NasDem dan PKB. Sosok Muhammad Farhan dikenal luas sebagai mantan anggota DPR RI dan tokoh media serta menjadi salah satu figur paling populer dalam kontestasi ini. 

Pengalaman publiknya dan hubungan baik dengan masyarakat menjadi aset penting. 

Bersama Erwin Setiawan, yang memiliki pengalaman sebagai profesional muda di berbagai sektor strategis, pasangan ini menawarkan visi inklusif untuk menjadikan Bandung lebih maju. Fokus mereka juga mencakup peran aktif generasi muda dalam politik.

4. Arfi Rafnialdi – Yena Masoem (Nomor Urut 4)

Pasangan ini diusung Partai Golkar, PSI, dan PAN. Arfi Rafnialdi adalah sosok yang dikenal lebih banyak bekerja di balik layar dalam pengelolaan pemerintah. 

Dengan pengalaman tersebut, ia menawarkan pendekatan teknokratik dalam memimpin kota Bandung

Yena Masoem, berasal dari keluarga pebisnis ternama, membawa perspektif inovatif dalam pembangunan ekonomi kota. Kombinasi ini memberikan alternatif menarik bagi pemilih perkotaan yang menginginkan perubahan berbasis kemampuan manajerial.

Persaingan paslon

Dari keempat pasangan calon, dua nama mencuat sebagai pesaing terkuat: Haru Suandharu-Ridwan Dhani (nomor urut 2) dan Muhammad Farhan-Erwin Setiawan (nomor urut 3). Popularitas Farhan menjadi keunggulan utama, sementara Haru-Dhani memiliki basis dukungan solid dari PKS yang dikenal efektif di lapangan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau