BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi dan warga bahu-membahu membangun jembatan darurat guna membantu memulihkan sementara akses warga Sangrawayang dan Girimukti, Kabupaten Sukabumi.
Seperti diketahui, jembatan Cihaur yang merupakan akses utama beberapa desa, termasuk Sangrawayang dan Girimukti, di kawasan Pelabuhan Ratu, rusak diterjang bencana di wilayah tersebut.
Rusaknya jembatan itu tak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga aktivitas perekonomian dan distribusi kebutuhan pokok bagi warga terdampak.
Baca juga: Korban Meninggal Bencana di Sukabumi Meningkat Jadi 5 Orang
Pembangunan jembatan darurat pun dilakukan.
Puluhan personel Dit Polairud Polda Jabar dan Polres Sukabumi bersama masyarakat bergotong royong dalam pengerjaan jembatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Jules Abrahamsyah Abast mengatakan bahwa pembangunan jembatan darurat ini bertujuan untuk memulihkan akses warga dan mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari.
“Kami berharap jembatan ini dapat membantu masyarakat kembali beraktivitas normal sehingga perekonomian lokal tetap berjalan,” ujar Jules dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).
Menurutnya, sinergisitas anggota kepolisian dan masyarakat ini merupakan salah satu bukti nyata Polri dalam memberikan pelayanan dan solusi bagi masyarakat terdampak.
Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan dapat membangun kembali akses antar desa di kawasan tersebut, sekaligus membangkitkan kembali harapan baru bagi masyarakat atas bencana yang melanda.
Berdasarkan laporan sementara BPBD Jabar, total bencana di Kabupaten Sukabumi ada sekitar 291 titik bencana di 38 kecamatan, dengan rincian 131 kejadian tanah longsor, 72 kejadian banjir, 24 kejadian angin kencang, dan 64 kejadian pergerakan tanah.
Baca juga: Gibran Perintahkan Kepala BNPB Atasi Bencana di Sukabumi hingga Tuntas
Adapun 1.487 KK atau 3.497 jiwa terdampak bencana, sedangkan yang mengungsi 289 KK atau 1.400 jiwa, sementara yang terancam 312 KK atau 516 jiwa.
Bencana ini juga telah merusak 589 rumah yang terdiri dari 255 rusak ringan, 123 rusak sedang, dan 211 rusak berat.
Sementara itu, ada sekitar 293 rumah dalam kondisi terancam dan 473 rumah dalam kondisi terendam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang