Editor
Ia juga menyatakan telah mengadukan permasalahan ini ke DPRD, Disnakertrans Karawang, dan Polres Karawang untuk ditindaklanjuti.
Koordinator LPK Galuh Berkarya, Timi Nurjaman, menjelaskan bahwa lembaga ini baru berdiri beberapa tahun terakhir dan bertujuan membantu warga Karawang bekerja ke luar negeri, khususnya Jepang.
LPK menerapkan sistem pembiayaan mandiri dan dana talang, di mana peserta yang memilih dana talang tidak dibebankan biaya awal saat masuk, tetapi harus membayar setelah dinyatakan siap berangkat ke Jepang.
Baca juga: Ijazah Ditahan dan Tidak Dikembalikan Perusahaan, Apakah Bisa Dilaporkan?
"Bagaimana untuk mengikatkan keseriusan itu salah satunya mereka menyimpan ijazah sebagai bukti keseriusan jangan sampai baru 2-3 bulan keluar," kata Timi.
Terkait keberangkatan ke Jepang, Timi menyebut peserta harus mengikuti pelatihan selama 6-9 bulan dan lulus ujian negara Jepang, yaitu ujian bahasa Jepang (JFT/JLPT) dan keahlian kerja khusus (SSW).
"Untuk bisa bekerja di Jepang sangat ketat, dan sejauh ini kita sudah memberangkatkan 5 orang magang ke Jepang," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang