TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para pelajar korban banjir di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rela memutar ke Panumbangan, Ciamis, supaya bisa pergi ke tempat sekolahnya masing-masing, Jumat (14/3/2025).
Sebagian pelajar pun ada yang dibantu petugas BPBD Kabupaten Tasikmalaya, melintasi banjir memakai perahu karet yang tersedia menuju Desa Tanjungsari ke arah Sukakerta, Panumbangan, Ciamis.
Sementara beberapa sekolah di lokasi banjir seperti SDN Bojong Soban, Sukaresik, dan bangunan sekolah MI serta MTs terpaksa diliburkan karena terendam banjir dengan ketinggian sampai 1 meter.
Baca juga: 120 Korban Banjir Tasikmalaya Mengungsi, Pemkab Jamin Makanan Sahur dan Buka Puasa
"Tadi kita evakuasi juga para pelajar yang mau sekolah lewat arah Sukakerta, Ciamis. Kalau sekolah di lokasi banjir terpaksa diliburkan karena masih tergenang air banjir yang masih tinggi satu meteran," jelas Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, kepada Kompas.com di lokasi banjir pada Jumat pagi.
Saat ini, kondisi korban banjir paling parah masih direndam air setinggi lebih dari satu meter di 4 dusun dua desa Tanjungsari.
Ratusan rumah masih tergenang air banjir akibat luapan air anak Sungai Citanduy saat diguyur hujan deras.
"Berdoa saja supaya tak hujan lagi. Ini banjir musiman. Sekarang air juga sudah mulai surut lagi," tambah dia.
Sebelumnya, banjir akibat cuaca buruk di beberapa desa Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan ratusan rumah terendam air sejak Kamis (13/3/2025) malam.
Ketinggian air paling tinggi mencapai 1,5 meter merendam rumah dan paling rendah sampai 60 sentimeter.
Petugas BPBD, Tagana, Polri, TNI, dan relawan bencana bersama warga sibuk membantu evakuasi yang terjebak di rumahnya untuk diamankan ke pengungsian sampai menjelang sahur pada Jumat (14/3/2025) dini hari.
Petugas pun menerjang banjir dengan ketinggian air sampai perut dan dada untuk menyelamatkan balita dan para ibu-ibu ke lokasi pengungsian.
Banjir musiman di lokasi itu akibat meluapnya anak Sungai Citanduy saat intensitas hujan terus menerus sejak beberapa hari terakhir.
Genangan banjir merendam beberapa desa di kecamatan tersebut sampai ke perbatasan Tasikmalaya-Ciamis di wilayah Desa Panumbangan, Ciamis.
Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Azis, menyebut proses evakuasi warga yang terjebak akibat genangan air dilakukan sejak Kamis malam tadi.
Genangan air banjir ini pun sampai ada beberapa rumah yang hanya terlihat atap rumahnya saja saat proses evakuasi.
Baca juga: 120 Korban Banjir Tasikmalaya Mengungsi, Pemkab Jamin Makanan Sahur dan Buka Puasa
Beberapa warga dengan rumah satu lantai terpaksa menunggu pertolongan petugas saat mengamankan diri di atap rumahnya.
"Di Bojong Soban itu ketinggian air sudah 1,5 meter di dalam rumah. Di depan rumah sampai 60 sentimeter dan satu meter. Sudah parah memang banjirnya akibat hujan deras," jelas Abdul Azis kepada Kompas.com di lokasi banjir, Jumat (14/3/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang